Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jawaban Kekhawatiran Orangtua Soal Vaksin Covid-19 pada Anak

Kompas.com - 01/07/2021, 15:57 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Health.com

Ia menjelaskan, vaksin ini tidak muncul begitu saja melainkan sebagai produk dari dua dekade studi praklinis dan pengalaman masa lalu.

Para peneliti pernah mengembangkan vaksin untuk dua virus corona sebelumnya yakni SARS dan MERS, yang kemudian dikembangkan lebih jauh.

  • Efek jangka panjangnya pada anak belum diketahui

Vaksin dibuat dengan tujuan seaman mungkin untuk kebutuhan anak maupun orang dewasa. Sejumlah vaksin yang beredar bagi anak saat ini, Sinovac dan Pfizer, memang memiliki efek samping.

Namun gejalanya masih tergolong normal seperti nyeri di tempat suntikan, kelelahan, dan sakit kepala.

Beberapa keluhan lain yang lebih jarang misalnya menggigil, nyeri otot, demam, nyeri sendi, dan pembengkakan atau kemerahan di tempat suntikan.

Tan menambahkan, sebagian besar efek samping vaksin muncul dalam 60 hari pertama setelah menerima vaksin.

Sejauh ini tidak ada laporan soal efek samping serius terkait vaksin Covid pada anak meski dunia kesehatan masih terus melakukan pemantauan.

  • Bisa mempengaruhi kesuburan anak

Salah satu ketakutan yang dikhawatirkan orangtua adalah vaksin dapat membuat anak remajanya tidak subur dan terganggu secara hormonal.

Para ilmuwan mengatakan tidak ada dasar untuk membuat klaim seperti itu. Vaksin tidak mempengaruhi kesuburan saat ini atau masa depan, baik pada wanita atau pria.

Ketika kita divaksin, sistem kekebalan tubuh merespons dengan membuat antibodi pelindung. Jika anak terkena virus di masa mendatang, sistem kekebalannya akan tahu cara melawannya.

Tan menjelaskan, tidak ada mekanisme yang bisa membawa vaksin ke dalam inti sel, tempat gen diproduksi. Karena itu, vaksin tidak bisa mempengaruhi telur atau sperma atau sel-sel organ reproduksi.

  • Risiko alergi serius pada anak karena pemberian vaksin Covid-19

Christina Johns, MD, seorang dokter anak dan penasihat medis senior di PM Pediatrics di Annapolis, Maryland, AS menjelaskan gejala alergi parah yang berpotensi mengancam nyawa alias anafilaksis karena vaksin Corona sangat rendah.

"Sebenarnya, tingkat anafilaksis sangat rendah dengan puluhan juta orang yang telah divaksinasi," katanya.

Jika pernah memiliki riwayat alergi parah, dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter anak sebelum vaksin.

Orangtua juga dianjurkan mengamati respon tubuh anak selama 15 menit, atau 30 menit jika ada riwayat alergi, setelah vaksin.

Baca juga: 4 Langkah Menjelaskan Soal Vaksin Covid-19 Pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Health.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com