Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2021, 15:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu hamil merupakan salah satu kategori orang yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19 di lingkungan keluarganya.

Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekolg Indonesia (POGI), Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) Obsgins memberikan catatan tentang hal ini.

Dia menyebutkan, sejak April 2020-Maret 2021 ada 536 ibu hamil yang terdeteksi positif Covid-19.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Aman untuk Anak, Benarkah?

Sebanyak 72 persen di antaranya baru diketahui setelah 37 minggu, dengan rata-rata 51 persen merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap Covid-19. Kabar baiknya, dalam beberapa penelitian, vaksin Covid-19 telah dinyatakan aman untuk ibu hamil."

Demikian penuturan Dr Ari dalam konferensi pers virtual bersama Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (2/7/2021).

"Jadi, sekarang kami sedang berupaya mendorong pemberian vaksin bagi ibu hamil," sambung dia.

Keamanan vaksin Covid-19 bagi ibu hamil

Sekretaris Jenderal POGI, Dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH mengungkapkan, data-data mengenai vaksin Covid-19 pada ibu hamil memang belum banyak ditemukan.

Namun, mengacu pada studi di the New England Journal of Medicine, semua non-live vaccine atau vaksin dengan virus yang sudah mati bisa diberikan untuk ibu hamil.

"Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah disetujui seperti Pfizer, Moderna, Astrazeneca, Sinovac, dan Sinopharm aman diberikan kepada ibu hamil," kata dia.

"Kami tinggal menunggu dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," lanjut dia.

Selain itu, dia mengatakan, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada ibu hamil yang divaksin juga lebih rendah dibandingkan kelompok orang yang tidak hamil.

"Data yang kami terima dari ibu hamil yang diberikan vaksin Pfizer dan Moderna sebagian besar hanya mengalami nyeri pada lokasi penyuntikan saja."

"Tidak ada efek berbahaya lainnya," kata dia.

Hasil studi vaksin sinovac

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), studi yang dilakukan pada hewan tikus dan kelinci yang hamil, pemberian vaksin Sinovac aman dan tidak menunjukkan efek berbahaya bagi kehamilan.

Baca juga: 5 Jawaban Kekhawatiran Orangtua Soal Vaksin Covid-19 pada Anak

"Studi pada binatang ini menjadi dasar bahwa vaksin Sinovac aman diberikan pada ibu hamil," kata Dr Budi.

"Penggunaan non-live vaccine pada ibu hamil juga diketahui tidak menimbulkan efek samping seperti kelainan atau kecacatan janin maupun konjungtivitis," imbuh dia.

Kendati demikian, pemberian vaksin pada ibu hamil nantinya juga tidak boleh sembarangan, karena tetap memerlukan skrining kesehatan terlebih dulu.

Selain itu, pemberiannya pun harus dilakukan di bawah pengawasan dokter kandungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com