Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2021, 13:11 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Levi, pria asal Rhode Island, Amerika Serikat telah lama memiliki masalah berat badan. Ya, sejak dia duduk di bangku sekolah.

Di masa itu, ia menjadi korban perundungan, dan harus berjuang keras untuk membangun kepercayaan diri.

"Saya dulunya sangat pemalu, tidak bisa berbicara di depan orang. Saya tidak dapat berbicara dengan orang lain," sebut Levi, seperti dilansir laman Men's Health.

Ia lalu mengambil keputusan salah meski membuat dirinya nyaman. Levi mulai mengonsumsi makanan secara berlebihan.

Baca juga: Berat Badan Turun Meski Tidak Diet, Pertanda Apa?

Dalam episode terbaru di serial Brand New Me yang ditayangkan kanal Truly di jaringan YouTube, Levi mengaku terbiasa mengatasi masalah dengan makan berlebihan.

Alhasil, berat badan Levi terus naik, bahkan hingga taraf membahayakan kesehatannya.

Ketika Levi berusia 32 tahun, ia mulai menyadari betapa bermasalah kondisi kesehatannya.

"Saya sampai pada titik di mana saya akan menimbang berat badan saya sesekali, dan menyalahkan timbangan," tutur pria tersebut.

"Suatu hari saat saya bekerja, saya pingsan di kamar mandi. Dada saya sangat sakit. Saya pergi ke rumah sakit keesokan harinya, dan ternyata tekanan darah saya naik."

"Dokter melakukan pemeriksaan EKG pada jantung saya, dan mengatakan saya akan mengalami serangan jantung hebat."

"Saat itu berat badan saya sudah mencapai 183 kilogram," papar Levi.

"Kita mungkin memang harus mencapai titik terendah sebelum kita melihat perubahan."

Baca juga: Tips Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan

"Saya kembali ke rumah, memandangi cucu saya Julian, dan saya memberi tahu anak itu bahwa saya akan menemaninya. Itulah hari ketika semuanya berubah," ungkap Levi.

Selama tiga tahun, Levi mengubah pola makan, dan berkomitmen untuk berolahraga setiap hari.

Ia berhasil menurunkan berat badan sekitar 104 kilogram, atau lebih dari setengah berat badan awalnya dulu.

Saat ini, Levi mengonsumsi 3.900 kalori per hari, karena tingkat aktivitas fisiknya terbilang tinggi, yaitu membentuk tubuh dengan binaraga.

"Saya tergila-gila dengan binaraga, karena saya tumbuh dengan menonton gulat," ucap dia.

"Saya mengatakan kepada istri saya bahwa saya sedang melakukan kompetisi fisik. Saya akan naik ke ring dengan pakaian dalam dan berpose!"

Baca juga: 5 Pilihan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan bagi Wanita Menopause

"Saya mengikuti kompetisi binaraga pada November 2019, saya melakukan persiapan, diet, dan berat badan saya turun menjadi 79 kilogram dengan tinggi 185 cm," ucap dia lagi.

"Saya lalu menambah sedikit berat badan ke angka 90 kilogram," sambung dia.

Akhir-akhir ini, Levi menghabiskan waktu 1,5 jam di pusat kebugaran, selama enam hari dalam seminggu.

Latihan yang ia jalani adalah mengangkat beban (deadlift) 210 kilogram, dan kini sedang berupaya untuk mengangkat beban hingga 226 kilogram.

Sementara, target angkat beban yang ia tuju adalah 265 kilogram.

Baca juga: 8 Makanan Rendah Kalori untuk Turunkan Berat Badan

"Ketika saya pergi dan berlatih, jika saya mengalami hari yang buruk, saya tidak pernah melampiaskannya di rumah," kata dia.

"Saya ingin menjadi versi terbaik dari diri saya secara mental, fisik, dan emosional. Saya tidak lagi pemalu, atau menjadi orang yang kurang percaya diri," tegas dia.

"Saya lebih kuat dari sebelumnya, lebih baik dari sebelumnya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com