Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Minum Soft Drink Bisa Memperlambat Metabolisme

Kompas.com - 06/07/2021, 11:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Banyak orang mengetahui fakta bahwa soft drink merupakan minuman yang tidak baik untuk kesehatan.

Minuman ini juga telah dikaitkan dengan risiko obesitas dan banyak masalah kesehatan lain karena kandungan gula yang berlebihan.

Walau begitu, kandungan kafein pada soft drink dipercaya mampu meningkatkan laju metabolisme dan dapat meningkatkan pengeluaran energi saat istirahat. 

Sayangnya, itu bukan efek utama kebanyakan soft drink pada metabolisme. Sebaliknya, gula tambahan di dalamnya justru dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Baca juga: 6 Makanan yang Meningkatkan Metabolisme dan Dapat Turunkan Berat Badan

Memperlambat metabolisme

Sebuah studi menunjukkan bahwa tidak semua gula diciptakan sama dalam hal mengganggu metabolisme.

Namun, gula yang sering digunakan dalam soft drink atau fruktosa tampaknya menjadi salah satu penyebab metabolisme melambat.

Apalagi, sebagian besar kandungan fruktosa di dalam soft drink relatif tinggi yakni sekitar 55 persen.

Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis fruktosa secara signifikan metabolisme mereka melambat dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi minuman manis fruktosa.

Baca juga: Sama-Sama Gula, Apa Bedanya Sukrosa, Glukosa, Fruktosa?

Ketika fruktosa melewati sistem pencernaan, itu akan berakhir di hati, di mana fruktosa diubah menjadi lemak yang meningkatkan kadar trigliserida.

Alhasil, terlalu banyak kalori dalam soda dan trigliserida tinggi dapat membuat kenaikan berat badan dan gangguan sindrom metabolik.

Adapun gangguan metabolik ini menempatkan kita pada risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan stroke yang lebih besar.

Risiko penyakit yang lebih tinggi

Konsumsi makanan tinggi fruktosa dari soft drink dan makanan manis lain berkontribusi menaikkan berat badan dan memperlambat metabolisme.

Sebab, trigliserida dari fruktosa menumpuk di hati, sehingga dapat merusak fungsi hati atau memicu penyakit hati berlemak.

Baca juga: Waspadai, 4 Dampak Buruk pada Liver akibat Minum Soft Drink

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan fruktosa yang tinggi juga bisa menyebabkan hipertensi.

Kendati demikian, ini bukan berarti kita tidak boleh minum soft drink sama sekali. Tetapi, batasi konsumsinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com