"Optimalkan energi mekanik dengan meningkatkan pengadukan (siklus berat versus siklus halus), dengan meningkatkan waktu pengadukan, dan menambahkan bilas ekstra."
"Optimalkan energi kimia dengan menggunakan jumlah detergen yang tepat, dan menambahkan aditif cucian sesuai untuk jumlah pakaian yang dicuci," jelasnya.
Kenali pula cara kerja bahan-bahan di dalam detergen yang digunakan saat mencuci pakaian.
Gagliardi menjelaskan, detergen yang baik memiliki agen pembangun, agen surfaktan, dan agen anti-redeposisi.
Semua agen tersebut bekerja untuk melunakkan air (membersihkan zat kapur dari air), sehingga detergen bisa menghilangkan noda atau kotoran di air cucian.
Detergen juga berfungsi menjaga agar kotoran tidak kembali menempel atau mengendap pada pakaian.
Baca juga: WFH Bikin Ukuran Pakaian Berubah, Apa yang Harus Dilakukan?
Selain itu, detergen harus memiliki enzim yang memecah noda protein untuk memudahkan agen pembersih menghilangkan kotoran.
Bahan lain yang tidak kalah penting adalah agen pemutih fluoresens, karena fluoresens (zat yang menyerap sinar atau radiasi elektromagnet) bisa mengendap pada kain dan sulit dilihat.
Bergantung pada jenis mesin cuci yang digunakan, sebaiknya kita menentukan berapa banyak detergen yang akan dituangkan ke dalam mesin cuci.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.