Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Moderna akan Segera Dipakai, Ketahui Efek Sampingnya

Kompas.com - 06/07/2021, 17:32 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 Moderna baru saja mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia.

Sebanyak empat juta dosis vaksin ini berbasis mRNA ini akan segera tiba dari Amerika Serikat. Setibanya di tanah air, bantuan akan segara didistribusikan ke masyarakat.

Seperti dimuat di Kompas.com pada (02/07/2021), vaksin produksi perusahaan farmasi AS ini akan dipakai dalam program vaksinasi pemerintah. Penerimanya dibatasi untuk usia dewasa yakni di atas 18 tahun.

Dikutip dari Medical News Today, vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval 28 hari lamanya. Moderna sudah banyak digunakan di AS dan sejumlah negara Eropa lainnya.

Baca juga: Profil Vaksin Moderna yang Akan Dikirim AS ke Indonesia, Ampuh Lawan Varian Delta

Moderna mirip dengan Pfizer, dikembangkan dengan meemberikan informasi genetik kepada tubuh untuk menghasilkan protein virus atau bakteri.

Protein ini memicu respons imun dan produksi antibodi spesifik, mempersiapkan tubuh untuk melawan infeksi jika bersentuhan dengan patogen di masa depan.

Vaksin ini hanya membawa informasi yang diperlukan untuk membuat sebagian kecil dari virus. Tidak mengandung virus SARS-CoV-2, dan tidak dapat menyebabkan COVID-19.

Meski demikian, ada sejumlah efek samping yang ditunjukkan dari penggunaan Moderna. Kita perlu mengetahui hal ini untuk memahami lebih jauh penanganan pasca vaksin.

Baca juga: 5 Hal soal Moderna, Vaksin Covid-19 yang Dapat Izin Darurat BPOM

Berdasarkan data uji klinik ketiga, Moderna berisiko menyebabkan efek samping berupa"

  • kelelahan sebanyak 70 persen
  • sakit kepala sebanyak 64,7 persen
  • nyeri otot sebanyak 61,5 persen
  • nyeri sendi sebanyak 46,4 persen
  • kedinginan sebanyak 5,4 persen
  • mual dan muntah sebanyak 23 persen
  • demam sebanyak 15 persen

Data yang sama juga menyebutkan, efek samping lebih sering dilaporkan setelah pemberian dosis kedua dan berlangsung selama dua sampai tiga hari. Ada pula sejumlah keluhan di lokasi suntikan seperti nyeri, bengkak, pembengkakan kelenjar getah bening ketiak dan kemerahan.

Petugas menyiapkan vaksin yang akan disuntikan kepada warga saat kegiatan vaksinasi Covid-19 massal di Gedung Graha Bhayangkara, Kota Bandung, Sabtu (26/6/2021). Di HUT Ke-75 Bhayangkara, Polrestabes Bandung menggelar pemberian vaksin Covid-19 di 11 titik di wilayah hukumnya dengan kuota sebanyak 14.983 orang.KOMPAS.com / AGIE PERMADI Petugas menyiapkan vaksin yang akan disuntikan kepada warga saat kegiatan vaksinasi Covid-19 massal di Gedung Graha Bhayangkara, Kota Bandung, Sabtu (26/6/2021). Di HUT Ke-75 Bhayangkara, Polrestabes Bandung menggelar pemberian vaksin Covid-19 di 11 titik di wilayah hukumnya dengan kuota sebanyak 14.983 orang.

Efek Samping Moderna yang Lebih Jarang Ditemukan

Moderna juga dilaporkan menyebabkan sejumlah efek samping yang lebih jarang namun harus diwaspadai. Misalnya saja miokarditis atau radang otot jantung dan perikarditis alias peradangan pada lapisan di luar jantung

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyebutkan, efek samping ini sangat kecil terjadi pasa kebanyakan orang. Namun orang yang mengalaminya harus segera mencari pertolongan medis.

Gejala yang muncuk misalnya saja  nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar kencang. Sebagian besar pasien segera membaik setelah mendapatkan pengobatan.

Baca juga: Efek Samping Vaksin Sinopharm yang akan Dipakai dalam Vaksinasi Gotong Royong

Moderna juga berisiko menyebabkan anafilaksis alias reaksi alergi parah. Vaksin COVID-19 ini mengandung polietilen glikol (PEG), yang berpotensi untuk memicu reaksi alergi. Kandungan PEG ini dipakai sebagai lapisan pelindung untuk molekul mRNA saat memasuki sel.

Alergi akibat PEG sebenarnya sangat jarang terjadi namun lembaga Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengajurkan agar orang dengan riwayat alergi sebaiknya tidak divaksin dengan Moderna.

Sejumlah gejala yang mungkin dirasakan karena alergi misalnya sulit bernafas, pembengkakan wajah dan tenggorokan, detak jantung yang cepat, ruam di sekujur tubuh, pusing dan tubuh terasa lemah.

Baca juga: BPOM Pastikan Vaksin Moderna Aman untuk Penderita Komorbid

Riskan Bagi Pengguna Filler Kosmetik

Orang yang menggunakan filler untuk wajah atau bagian tubuhnya juga harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Pasalnya, Moderna melaporkan tiga kasus pembengkakan bibir atau wajah pada peserta uji klinis yang sebelumnya menjalani filler kosmetik.

Perusahaan farmasi tersebut mengatakan bahwa reaksi tersebut kemungkinan terkait dengan vaksinasi. Hal ini ada kaitannya dengan protein lonjakan virus SARS-CoV-2, yang diproduksi oleh mRNA oleh tubuh, berinteraksi dengan daerah di sekitar pengisi kulit dan memicu respons peradangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com