KOMPAS.com - Istilah "burnout" belakangan semakin sering digunakan. Sering kali, istilah ini digunakan untuk mengacu pada kejenuhan akibat workload atau beban pekerjaan, tetapi sebetulnya kondisinya jauh lebih kompleks dari itu.
Menurut Help Guide, burnout adalah kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan.
Kondisi ini terjadi ketika kita merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.
Saat stres berlanjut, kita mulai kehilangan minat dan motivasi pada peran yang dijalani. Burnout dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi, membuat kita merasa semakin tidak berdaya, putus asa, dan kesal.
Pada akhirnya, kita mungkin merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan.
Lalu, apa perbedaan burnout dengan stres?
Stres terus-menerus membuat kita merasa tidak berdaya, kecewa, dan benar-benar kelelahan, sehingga berkembang menjadi kondisi burnout.
Namun, keduanya tidak sama.
Stres pada umumnya melibatkan terlalu banyak tekanan yang menuntut diri kita terlalu banyak, baik secara fisik maupun mental.
Namun, mereka yang mengalami stres masih bisa membayangkan bahwa jika semua situasi itu bisa terkendali, mereka akan merasa lebih baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.