Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Stres, Kenali Penyebab dan Tanda Burnout

Kompas.com - 07/07/2021, 06:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Penyebab burnout

Burnout sering kali berakar dari pekerjaan. Namun, individu yang merasa terlalu banyak bekerja dan diremehkan berisiko mengalaminya, mulai dari pekerja kantoran yang bekerja keras dan tak pernah libur selama bertahun-tahun, hingga ibu rumah tangga yang lelah merawat anak-anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Namun, burnout tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan yang penuh tekanan atau terlalu banyak tanggung jawab. Ada faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi ini, termasuk gaya hidup dan kepribadian seseorang.

Faktanya, apa yang kita lakukan di waktu senggang dan bagaimana kita memandang dunia dapat memainkan peran yang sama besarnya dalam memicu stres yang luar biasa.

Penyebab burnout terkait pekerjaan, seperti:

  • Merasa memiliki sedikit atau tidak ada kendali atas pekerjaan.
  • Kurangnya pengakuan atau penghargaan atas capaian pekerjaan yang positif.
  • Ekspektasi pekerjaan yang tidak jelas atau terlalu menuntut.
  • Melakukan pekerjaan yang monoton atau tidak menantang.
  • Bekerja di lingkungan yang kacau atau bertekanan tinggi.

Gaya hidup penyebab burnout:

  • Bekerja terlalu banyak, tanpa cukup waktu untuk bersosialisasi atau bersantai.
  • Kurangnya hubungan dekat dan mendukung dengan orang lain.
  • Mengambil terlalu banyak tanggung jawab, tanpa bantuan yang cukup dari orang lain.
  • Tidak cukup tidur.

Kepribadian yang dapat berkontribusi terhadap burnout:

  • Kecenderungan untuk perfeksionis atau merasa tidak pernah cukup baik.
  • Pandangan pesimis terhadap diri sendiri dan dunia.
  • Kebutuhan untuk memegang kendali atau keengganan untuk mendelegasikan tugas kepada orang lain.
  • Mematok prestasi tinggi.

Baca juga: 9 Jenis Rutinitas Pagi Hari untuk Menghindari Stres

Tanda burnout

Melansir Verywell Mind, burnout bukanlah gangguan psikologis yang dapat didiagnosis. Meski begitu, tidak berarti bahwa burnout dapat disepelekan.

Berikut adalah beberapa tanda burnout yang paling umum terjadi:

  • Keterasingan dari aktivitas terkait pekerjaan

Individu yang mengalami burnout memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang membuat mereka semakin stres dan frustasi. Mereka mungkin menjadi sinis tentang kondisi kerja mereka dan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Secara emosional, mereka mungkin juga menjauhkan diri dan mulai merasa mati rasa tentang pekerjaan mereka.

  • Gejala fisik

Stres kronis dapat menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut atau masalah pencernaan.

  • Kelelahan emosional

Burnout menyebabkan seseorang merasa dirinya terkuras, tidak mampu menghadapi situssi, dan kelelahan. Mereka sering kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaannya.

  • Penurunan kinerja

Kelelahan terutama mempengaruhi tugas sehari-hari mereka di tempat kerja, atau di rumah ketika pekerjaan utama mereka seperti merawat anggota keluarga. Individu yang mengalami burnout merasa negatif tentang tugas-tugas yang dikerjakan. Mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi dan seringkali kurang kreativitas.

Burnout juga memiliki beberapa gejala yang sama dengan kondisi kesehatan mental serupa, seperti depresi. Individu dengan depresi mengalami perasaan dan pikiran negatif tentang semua aspek kehidupannya, tidak hanya di tempat kerja.

Gejala depresi juga dapat mencakup hilangnya minat pada sesuatu, perasaan putus asa, gejala kognitif dan fisik, hingga pikiran untuk mengakhiri nyawa.

Individu yang mengalami burnout juga lebih berisiko mengalami depresi.

Baca juga: Mengenal Depresi, Apa Gejala dan Perbedaannya Dengan Kesedihan?

Mengatasi dan mencegah burnout

Meskipun istilah burnout mungkin merupakan kondisi yang permanen, kita dapat mencoba mencari solusinya.

Seseorang yang merasa burnout mungkin perlu membuat beberapa perubahan besar dalam lingkungan kerjanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com