Burnout sering kali berakar dari pekerjaan. Namun, individu yang merasa terlalu banyak bekerja dan diremehkan berisiko mengalaminya, mulai dari pekerja kantoran yang bekerja keras dan tak pernah libur selama bertahun-tahun, hingga ibu rumah tangga yang lelah merawat anak-anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Namun, burnout tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan yang penuh tekanan atau terlalu banyak tanggung jawab. Ada faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi ini, termasuk gaya hidup dan kepribadian seseorang.
Faktanya, apa yang kita lakukan di waktu senggang dan bagaimana kita memandang dunia dapat memainkan peran yang sama besarnya dalam memicu stres yang luar biasa.
Penyebab burnout terkait pekerjaan, seperti:
Baca juga: 9 Jenis Rutinitas Pagi Hari untuk Menghindari Stres
Melansir Verywell Mind, burnout bukanlah gangguan psikologis yang dapat didiagnosis. Meski begitu, tidak berarti bahwa burnout dapat disepelekan.
Berikut adalah beberapa tanda burnout yang paling umum terjadi:
Individu yang mengalami burnout memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang membuat mereka semakin stres dan frustasi. Mereka mungkin menjadi sinis tentang kondisi kerja mereka dan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Secara emosional, mereka mungkin juga menjauhkan diri dan mulai merasa mati rasa tentang pekerjaan mereka.
Stres kronis dapat menimbulkan gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut atau masalah pencernaan.
Burnout menyebabkan seseorang merasa dirinya terkuras, tidak mampu menghadapi situssi, dan kelelahan. Mereka sering kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Kelelahan terutama mempengaruhi tugas sehari-hari mereka di tempat kerja, atau di rumah ketika pekerjaan utama mereka seperti merawat anggota keluarga. Individu yang mengalami burnout merasa negatif tentang tugas-tugas yang dikerjakan. Mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi dan seringkali kurang kreativitas.
Burnout juga memiliki beberapa gejala yang sama dengan kondisi kesehatan mental serupa, seperti depresi. Individu dengan depresi mengalami perasaan dan pikiran negatif tentang semua aspek kehidupannya, tidak hanya di tempat kerja.
Gejala depresi juga dapat mencakup hilangnya minat pada sesuatu, perasaan putus asa, gejala kognitif dan fisik, hingga pikiran untuk mengakhiri nyawa.
Individu yang mengalami burnout juga lebih berisiko mengalami depresi.
Baca juga: Mengenal Depresi, Apa Gejala dan Perbedaannya Dengan Kesedihan?
Meskipun istilah burnout mungkin merupakan kondisi yang permanen, kita dapat mencoba mencari solusinya.
Seseorang yang merasa burnout mungkin perlu membuat beberapa perubahan besar dalam lingkungan kerjanya.