Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Mengatasi Burnout, Tak Selalu Berhenti Kerja

Kompas.com - 07/07/2021, 07:56 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Inc.

3. Membangun relasi baru di lingkungan pekerjaan

Dalam sebuah artikel yang ditulis di Scientific American, Christina Maslach and Michael P. Leiter menuliskan bahwa menerima "vibe" yang baik dari orang lain bisa mengangkat suasana hati kita. Tapi, mengekspresikannya juga memberikan efek yang sama.

Alih-alih menghadapi burnout sendiri, lebih baik mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang juga bisa memberikan efek positif terhadap kehidupan pekerjaan mereka. Dengan begitu, kita dan mereka bisa saling mendukung dalam pekerjaan.

Ingatlah, mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif dapat membuat kita lebih fokus, segar, dan berenergi sepanjang hari.

Baca juga: Tak Bertemu Rekan Kerja, Bisakah Tetap Kompak dan Produktif Kerja?

4. Ambil jeda

Saat merasa lelah secara emosional, mental, dan fisik, cobalah mengambil jeda dari rutinitas.

Kedengarannya sepele, tapi tak selalu mudah untuk dipraktikkan.

Libur panjang selama dua minggu terdengar sempurna, namun efeknya ternyata tak selalu berhasil.

Psikolog sosial dan penulis No One Understands You and What to Do About It, Heidi Grant Halvorson menyarankan untuk mengambil jeda secara rutin, misalnya setiap akhir pekan.

Di waktu tersebut, jangan cek apapun yang berkaitan dengan pekerjaan.

"Kita harus sadar bahwa kita tidak se-vital itu, lho, sampai-sampai harus setiap waktu mengecek email kantor," katanya.

Tapi, jika tak bisa menunggu akhir pekan atau libur panjang, penulis The Best Place to Work: The Art and Science of Creating an Extraordinary Workplace, Ron Friedman, menyarankan untuk membatasi penggunaan gawai setelah jam kerja.

Misalnya, kita bisa menaruhnya di laci ketika jam kerja selesai. Dengan begitu, kita tak akan tergoda untuk mengambil dan mengeceknya email atau pesan yang masuk.

Buat aturan yang paling mudah kita patuhi. Contoh lainnya seperti berhenti mengakses ponsel satu jam sebelum tidur.

5. Meditasi

Meditasi terbukti mampu mengutangi gejala sejumlah kondisi, termasuk depresi dan kecemasan.

Meditasi juga melibatkan praktik pengembangan kesadaran di masa kini dengan sikap welas asih, tidak menghakimi, sekaligus dapat meningkatkan fokus.

Pada banyak kasus, durasi meditasi 10 menit pun dapat memberikan efek yang cukup kuat untuk mengembalikan fungsi otak kita.

Halaman:
Sumber Inc.
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com