Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Suhu Air Penting Saat Mencuci Baju Putih atau Warna-warni?

Kompas.com - 07/07/2021, 13:09 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suhu air yang digunakan untuk mencuci pakaian atau benda lainnya ternyata berpengaruh terhadap hasil cucian kita. Entah itu air hangat, maupun air dingin.

Gwen Whiting, salah satu pendiri The Laundress menjelaskan bahwa suhu air menentukan kekuatan proses pembersihan.

Karenanya, memilih suhu air yang tepat untuk kain tertentu sangat penting untuk meminimalkan kerusakan busana dari waktu ke waktu. 

"Suhu air yang tepat memastikan pembersihan yang lebih efektif dan dapat mengurangi kemungkinan warna luntur, bahan jadi kusut, atau kerusakan pada kain."

Sementara sebagian besar kain yang terdiri dari serat tenunan padat, seperti katun dan linen  biasanya dapat dicuci dengan air hangat tanpa risiko menyusut atau pudar.

Cheryl Nelson, pakar gaya hidup dan binatu, pendiri Prepare with Cher merekomendasikan kita menggunakan air dingin saja apabila kita ragu.

“Air dingin tidak hanya dapat meminimalkan kemungkinan kerusakan, tetapi juga membutuhkan lebih sedikit energi, sehingga sangat bagus untuk lingkungan dan menghemat uang,” jelasnya.

Baca juga: 4 Kesalahan Kecil saat Mencuci yang Merusak Pakaian

Mencuci kain putih dengan air hangat

Perlu diketahui bahwa tidak semua pakaian berwarna putih dapat kita cuci dengan menggunakan air hangat.

Hal ini dikarenakan serat tertentu dapat menyusut dan melemah dalam air panas (di atas 54 derajat celsius), tetapi tidak akan mendapatkan pembersihan yang mendalam dan menyeluruh  jika air terlalu dingin (antara 15,5 hingga 27 derajat celsius).

Nelson membagikan trik, jika ingin mencuci kain linen putih dengan air hangat, direkomendasikan untuk menggunakan air dengan suhu 32 hingga 43 derajat celsius.

Lalu, Lindsey Boyd, salah satu pendiri The Laundress, menegaskan bahwa mencuci menggunakan air hangat direkomendasikan karena dapat secara efektif mengangkat akumulasi kotoran, minyak tubuh, dan noda sekaligus meminimalkan risiko penyusutan.

"Akan tetapi, baik air panas maupun hangat, keduanya dapat menyebabkan kain tertentu memudar atau menyusut," kata Boyd.

"Air panas dapat menyusutkan barang hingga kapasitas penyusutan maksimumnya setelah satu kali pencucian, sedangkan air hangat akan menyusutkannya secara bertahap selama beberapa kali pencucian."

Untuk memastikan pakaian putih kita benar-benar bersih dalam air hangat, Nelson merekomendasikan untuk mencucinya dengan pemutaran lembut mesin cuci dengan kain yang berwarna sama.

"Jangan mencucinya dengan kain berwarna-warni atau warnanya yang bisa luntur," Nelson memperingatkan.

"Dan jangan memasukkan terlalu banyak barang ke dalam mesin cuci, karena dapat menyebabkan kain terpelintir atau tertarik."

Mencuci kain berwarna cerah dengan air dingin

Kain warna-warni dibuat dengan pewarna, yang tentunya dapat memudar, luntur, atau berpindah warna ke kain lainnya apabila dicuci dengan air panas dan hangat.

Whiting mengatakan barang-barang berwarna cerah dan gelap (serta yang terdiri dari kain halus seperti kasmir, sutra, atau wol) harus selalu dicuci dengan air dingin.

"Jika terdapat noda pada kain warna-warni, kita dapat melakukan pembersihan setempat seperti yang kita lakukan dengan linen putih," jelasnya.

Untuk membersihkan pakaian warna-warni, Nelson merekomendasikan untuk mencucinya pada putaran lembut dengan air dingin sehingga kain dapat bergerak bebas di dalam mesin cuci. Perlakuan ini juga dapat menjaga warna cerahnya awet.

Baca juga: Tanda Kita Memakai Detergen Terlalu Banyak Saat Mencuci Pakaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com