“Karena semua yang imut dan manis ada di sini, kultur kawaii yang tersebar di seluruh Jepang membuatnya seimbang,” jelas Buechner.
Baca juga: Bagaimana Seharusnya Orangtua Mengedukasi Anak tentang Film Porno?
7. Sangat menjaga alam
Karena kultur pola asuh Jepang sangat terikat dengan kedekatan dan kedisiplinan, mereka juga memperlakukan alam dengan cara yang sama.
Artinya, orangtua Jepang akan membawa anaknya untuk piknik saat bunga sakura berkembang, namun berlarian dan bermain di sekitarnya tidak diperbolehkan. Mereka mengajarkan anak-anaknya di mana dan kapan mereka bisa berlarian dan bermain.
8. Orangtua menceritakan dongeng pada anaknya
Selama tinggal di negeri matahari terbit itu selama 6 tahun, Buechner menyadari bahwa orangtua Jepang mengajarkan tentang legenda dan mitos melalui dongeng menarik.
“Sangat umum di Jepang untuk menceritakan tentang berbagai karakter dalam legenda Jepang, terutama saat ada perayaan. Ada banyak perayaan di Jepang, seperti Tengu Matsuri untuk menghormati Goblin si hidung panjang, dan Setsubun, hari untuk mengusir Oni si ogre dengan melemparkan segenggam kacang kedelai," tulis Buechner.
Dongeng-dongeng Jepang juga kerap menuliskan para pelindung dalam bentuk yang buruk, memberikan kesan kasih sayang yang tegas pada anak.
Baca juga: Bukan Sekedar Bercerita, Ini 5 Manfaat Dongeng untuk Otak Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.