Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/07/2021, 10:40 WIB

KOMPAS.com - Selama ini alpukat telah menjadi simbol nutrisi yang baik karena mengandung lemak tak jenuh dan banyak penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatannya.

"Alpukat adalah sumber lemak yang menyehatkan jantung," kata ahli gizi terdaftar, Toby Smithson, MS, RDN, CDE kepada Eatthis.com.

"Alpukat bebas dari kolesterol dan lemak jenuh. Penelitian telah menunjukkan hubungan antara mengonsumsi jenis lemak baik (tak jenuh) dalam alpukat dengan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL)," sambung dia.

Alpukat juga populer karena sangat mudah dimasukkan ke dalam menu diet kita sehari-hari.

Namun, meski demikian, makan terlalu banyak alpukat sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan beberapa efek samping yang kurang baik.

Baca juga: Begini Caranya agar Alpukat Tak Gampang Berubah Warna

Adapun efek negatif terlalu banyak mengonsumsi alpukat dapat kita simak lebih jauh sebagai berikut ini.

1. Sakit kepala

Alpukat adalah sumber asam amino tirosin yang secara alami terurai menjadi tiramin di dalam tubuh.

Tiramin dalam alpukat dikaitkan dengan penyebab sakit kepala atau migrain karena tiramin dalam kadar tinggi dapat memicu sakit kepala dan meningkatkan tekanan darah.

National Headache Foundation mencatat bahwa alpukat adalah salah satu makanan yang harus dikonsumsi dengan hati-hati jika kita tidak ingin mengalami sakit kepala.

Baca juga: Apakah Kopi Memperparah Sakit Kepala, atau Meredakannya?

2. Penyebab sindrom iritasi usus besar

Alpukat mengandung sorbitol atau gula alkohol dengan rasa manis, yang merupakan bagian dari karbohidrat rantai pendek.

Alih-alih diserap ke dalam aliran darah kita, sorbitol berjalan ke usus dan akan difermentasi oleh bakteri usus.

"Jika kita sering mengalami ketidaknyamanan perut atau kembung yang berhubungan dengan makanan, kita harus makan alpukat dalam jumlah yang sedang," ujar Nicole Sefanow, RDN, seorang ahli nutrisi yang berbasis di New York.

Ilustrasi masker alpukatshutterstock Ilustrasi masker alpukat

"Sebab, makan terlalu banyak alpukat dapat menyebabkan IBS (sindrom iritasi usus besar) kambuh," lanjut dia.

Sorbitol juga diketahui bertindak sebagai pencahar alami, sehingga makan alpukat secara berlebihan dapat menarik banyak air ke usus besar dan merangsang pergerakan usus.

Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)

3. Reaksi alergi

Dokter dan ahli diet melaporkan bahwa beberapa orang mengembangkan respons alergi oral ringan seperti rasa gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan setelah makan banyak alpukat.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Biochemical Society Transactions, hingga setengah dari orang-orang yang alergi terhadap lateks alami sangat sensitif terhadap makanan nabati tertentu, termasuk alpukat, pisang, tomat, persik, dan paprika.

4. Interaksi obat

Menurut National Institutes of Health (NIH), alpukat mengandung vitamin K, nutrisi yang dapat mengurangi efek obat pengencer darah seperti warfarin yang menempatkan kita pada risiko pembekuan darah.

Satu buah alpukat mengandung 42 mikrogram vitamin K yang setara dengan 35 persen dari nilai harian vitamin tersebut.

Baca juga: Begini Cara Mengetahui Alpukat yang Sudah Matang dan Siap Disantap

Konsultasikan dengan dokter sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan, terutama jika kita adalah pasien jantung yang menggunakan obat pengencer darah.

5. Meningkatkan berat badan

Alpukat merupakan buah yang padat kalori. Sementara itu, kepadatan nutrisi lebih penting daripada kepadatan kalori untuk kesehatan.

"Jika kita mencoba mengatur berat badan, makan alpukat dalam jumlah berlebihan atau lebih dari satu buah per hari dapat menyebabkan kelebihan energi yang meningkatkan lemak," kata ahli gizi Lisa Moskovitz, RD, CDN.

"Tentu saja, ini semua tergantung pada orangnya dan juga apa yang kita makan di sepanjang hari itu," imbuh dia.

Baca juga: Selain Menurunkan Kolesterol, Alpukat Membantu Memperpanjang Umur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke