Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Protein Bantu Perkuat Imun, Sumbernya Tak Hanya Susu

Kompas.com - 09/07/2021, 08:07 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ketika seseorang terinfeksi Covid-19, penting untuk menerapkan pola makan dengan komposisi gizi seimbang.

Hal itu dilakukan demi mempertahankan status gizi agar tetap baik sekaligus mempertahankan atau memperbaiki status imunitas tubuh.

Dokter Spesialis Gizi dr Sheena RA, M Gizi, SpGK mengatakan, saat terinfeksi Covid-19, peningkatan asupan protein diperlukan demi memperkuat sistem kekebalan tubuh.

"Pada saat terinfeksi virus, kebutuhan protein akan meningkat. Protein juga sumber energi yang baik bagi sel-sel sistem imun kita."

"Oleh karena itu, dianjurkan memang asupan protein lebih banyak dibandingkan saat kita sedang tidak di masa pandemi," ujar Sheena.

Hal itu diungkapkannya dalam Dialog Kabar Kamis KPCPEN yang bertajuk "Prokes Diperketat Saat PPKM Darurat" dan disiarkan melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: 11 Protein Terbaik untuk Perempuan

Sheena mengingatkan, tidak ada satu jenis makanan atau minuman yang sangat baik untuk mencegah dan mengobati Covid-19. Hal itu disinggungnya berkaitan dengan diburunya satu produk susu beberapa waktu lalu.

Menurutnya, asupan protein harian juga bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan lain, seperti daging, unggas, telur, kacang-kacangan, serta lauk nabati, seperti tahu dan tempe.

Susu tentu baik untuk dikonsumsi, tetapi sebaiknya menjadi bagian dalam pola makan kita sehari-hari.

"Jadi bukan hanya susu yang bisa kita pakai sebagai sumber protein utama, ada sumber protein lainnya," tegasnya.

Sumber protein yang baik bagi tubuh bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan, tidak hanya susu.FREEPIK Sumber protein yang baik bagi tubuh bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan, tidak hanya susu.
Jumlah asupan protein

Kita dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein saat terinfeksi Covid-19 atau di masa pandemi. Namun, seberapa banyak?

Sheena menyebutkan, angka minimalnya adalah 1,2 gram per kilogram berat badan untuk per hari, jika fungsi ginjal dalam kondisi baik.

Jika kebutuhan protein tak dapat tercukupi, dokter bisa memberikan suplementasi dengan kandungan tinggi protein. Biasanya, suplementasi tersebut dalam bentuk makanan cair atau susu formula khusus.

"Tapi yang kita lihat komposisinya, bukan mereknya," kata Sheena.

Baca juga: Tak Perlu Rebutan, Susu Bukan Obat Infeksi Covid-19

Pola makan seimbang

Di samping asupan protein, Sheena menekankan pentingnya asupan gizi seimbang yang mengacu pada tumpeng gizi seimbang dengan konsumsi 3-8 porsi makanan pokok per hari.

"Jadi tidak boleh dilewati, harus tetap ada makanan pokok pada setiap jam makan," tuturnya.

Makanan pokok tersebut idealnya mencakup komposisi berikut:

  • Sayuran 3-5 porsi per hari.
  • Buah 2-3 porsi per hari.
  • Protein nabati 2-3 porsi per hari.
  • Protein hewani 2-3 porsi per hari.

"Komponen makanan ini harus ada di setiap piring makan kita. Tidak boleh dihilangkan salah satu komponennya dan digantikan komponen lain dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, harus ada semua komponennya," ujarnya.

Baca juga: Perlunya Asupan Gizi Seimbang untuk Jaga Imunitas Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com