Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Membangun Mental yang Lebih Kuat dari Diri Sendiri

Kompas.com - 09/07/2021, 08:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Menghadapi tantangan hidup, kita tidak perlu menjadi terlalu keras pada diri sendiri.

Yang kita butuhkanadalah kesadaran, kemahiran, dan bagaimana kita mengelola pikiran kita agar memiliki mental yang siap.

Kemampuan untuk membangun mental yang kuat juga tidak datang secara tiba-tiba. Jadi, kita harus mengasahnya dengan melakukan berbagai strategi yang tepat.

Nah, para ahli kesehatan memberikan beberapa cara untuk membangun mental yang lebih kuat dan tangguh, seperti berikut ini.

1. Menjadi lebih kuat secara fisik

Direktur kebugaran Men's Health, Ebenezer Samuel mengatakan bahwa tubuh manusia bisa beradaptasi untuk menghadapi tantangan baru yang mungkin tidak selalu nyaman.

Maka dari itu, untuk meningkatkan kekuatan mental, kita juga perlu menjadi lebih kuat secara fisik terlebih dulu.

"Cobalah berolahraga rutin, dan setiap minggu, tambahkan satu tantangan baru yang harus kita kejar," katanya.

"Apakah itu melakukan tambahan repetisi push-up setiap set, menambahkan satu menit untuk lari pagi, atau mencoba satu gerakan baru," sambung dia.

Baca juga: Mengupas Manfaat Olahraga, dari Kesehatan Fisik hingga Mental

2. Jangan takut pada kegagalan

Michael Jordan selalu menganggap dirinya belum sempurna. Itu adalah kunci mengapa dia bisa menjadi seorang atlet basket yang hebat dan banyak dikagumi orang-orang.

"Saya telah gagal berulang kali dalam hidup saya. Namun saya tetap bergerak maju untuk membuat keberhasilan dalam tembakan bola saya," ungkapnya.

Di sisi lain, pelatih pribadi dan pemilik Ignite Peak Performance di Vermont, Lisa Stephen mengatakan bahwa melakukan kesalahan hanyalah pengingat yang memberi tahu kita kalau kita sedang ke luar jalur.

"Gunakan kegagalan untuk berfokus pada apa yang harus dilakukan selanjutnya. Lalu lupakan kesalahan itu," terangnya.

"Intinya adalah kita tidak dapat melakukan yang terbaik jika selalu berfokus pada yang terburuk," lanjut dia.

3. Cobalah bersyukur 

Yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kecemburuan dan sifat-sifat buruk adalah dengan melakukan kebaikan.

"Mulailah memberikan pujian dan umpan balik yang positif kepada orang lain. Ada beberapa bukti yang menunjukkan sikap dermawan berpengaruh pada aktivitas di daerah otak yang bertanggung jawab atas kebahagiaan."

Demikian penuturan psikiater dari Marks Psychiatry di Georgia, Tracey Marks.

Namun, apabila berbuat kebaikan seperti memberi orang lain bisa membuat kita frustrasi, Marks menyarankan agar kita mencoba bersyukur.

"Luangkanlah waktu sejenak setiap pagi untuk memikirkan apa yang kita syukuri di dalam hidup," ujarnya.

Baca juga: Bersyukur, Bikin Bahagia Sekaligus Menyehatkan Fisik

4. Berani menolak beban kerja yang tidak masuk akal

Belajar mengatakan tidak pada atasan karena beban kerja yang tidak masuk akal memang sulit dan membutuhkan waktu untuk melakukannya.

Banyak orang tidak berani menolak karena mereka takut kehilangan kesempatan atau dianggap tidak mampu bekerja oleh atasan.

Namun, pembuat podcast How to Fail dan penulis Failosophy, Elizabeth Day justru mengungkapkan bahwa berani menolak dapat membuat orang lain lebih menghormati kita.

"Ketika kita menghargai diri sendiri, orang lain juga akan melakukan hal yang sama pada kita," jelasnya.

Memiliki mental berani menolak pekerjaan yang tidak masuk akal juga bisa membuat kita lebih mudah melakukan pekerjaan lain yang lebih penting.

5. Jangan menunda pekerjaan

Lepaskan konsep bahwa inspirasi hanya bisa datang dalam zona yang nyaman, karena ini akan membuat kita banyak menunda pekerjaan.

Kenyataannya, tidak akan pernah ada waktu yang "nyaman" untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga jika kita menunggu suasana hati yang baik, itu akan membuat pekerjaan jadi terbengkalai.

Penulis buku Atomic Habits, James Clear merekomendasikan satu hal yang dapat membangun kekuatan mental kita yakni dengan berkomitmen pada jadwal.

"Apabila merasa kesulitan, kita bisa mulai dengan mengurangi beban tugas. Luangkan sepuluh menit untuk mengerjakannya, tetapi selalu patuhi jadwal," kata dia.

Baca juga: Demi Mental Kuat, Ajari Anak 7 Hal Ini

6. Mendiskusikan berita yang kita baca

Tak jarang membaca banyak berita bisa menyebabkan stres karena rasa putus asa, prihatin, ketakuran, dan perasaan ketidakadilan yang dapat ditimbulkannya.

Untuk memproses berita yang sulit, coba buat batasan dan temukan orang yang dapat diajak mengobrol atau berdiskusi terkait berita yang kita baca.

"Karena berita yang menyedihkan dapat membuat kita menjadi cemas," ungkap psikiater sekaligus penasihat kesehatan mental Men's Health, Gregory Scott Brown.

"Jadi, lakukan sesuatu untuk menenangkannya seperti meditasi, menonton acara non-berita yang menyenangkan, atau berdiskusi," tambahnya.

7. Berlatih yoga

Marks mengatakan bahwa yoga adalah cara tepat untuk menghilangkan stres dan bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang kurang menyukai meditasi.

Latihan yoga juga bermanfaat mengurangi stres dan berfokus pada pernapasan yang dapat membantu merilekskan tubuh, melemaskan otot yang tegang, serta meredakan ketegangan.

"Kita bisa dengan mudah melakukan yoga secara virtual melalui beberapa aplikasi atau video yang banyak tersedia di internet," terangnya.

"Keduanya menawarkan berbagai kelas, mulai dari penghilang stres selama satu jam hingga latihan yoga yang cepat selama sepuluh menit," imbuh dia.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Bikin Kesehatan Mental Lebih Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com