Sementara untuk anak yang lebih besar, kita dapat mengajari teknik seperti pernapasan, meditasi, atau berjalan.
Anak-anak dapat memahami, mereka bisa menarik perhatian orangtua dengan cara menunjukkan amarah.
Baca juga: 5 Cara agar Tenang dan Terkendali Saat Anak Tantrum
Untuk itu, kita tidak boleh menyerah pada amukan anak. Sebab, jika anak tahu bahwa amukan dapat membuatnya meraih apa yang diiginkan, dia akan terus mengulanginya.
Menyerah pada anak untuk mencegah kehancuran mungkin menjadi hal paling mudah dalam kasus ini.
Namun -sadarilah, langkah ini tidak membantu untuk jangka panjang.
Jadi, ajari anak bahwa amarah tidak akan membuat dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
JIka anak marah karena sesuatu, berikan dorongan agar anak mau membicarakannya.
Dengan mengetahui bahwa kita menyadari dan peduli dengan apa yang dia rasakan, maka hal itu akan sangat membantu.
Akui perasaan mereka, dan biarkan mereka tahu bahwa kita mengerti.
Anak-anak biasanya marah ketika mereka merasa perasaan mereka diabaikan. Jika anak tahu bahwa kita tulus dan menganggapnya serius, itu akan membantu meredakan kemarahannya.
Anak-anak marah untuk mendapatkan perhatian. Karena itu, pujilah perilaku baiknya.
Ingat, perilaku anak sangat bergantung pada bagaimana kita bereaksi.
Memuji anak setiap kali dia menunjukkan perilaku yang baik akan mendorongnya untuk melakukannya lebih sering.
Namun, kita tidak boleh memberi pujian berlebihan karena dapat membuat penanganan kritik menjadi sulit.
Seimbangkan pujian dengan konsekuensi ketika perilaku buruk terjadi.
Baca juga: Anak Tantrum Cari Perhatian, Orangtua Harus Bagaimana?