Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Cuma Slogan Iklan, Benarkah?

Kompas.com - 09/07/2021, 13:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Pengurangan risiko kematian juga tampak pada mereka yang berjalan sekitar 7.500 langkah sehari.

Namun, para peneliti tidak menemukan manfaat tambahan untuk yang berjalan 10.000 langkah atau lebih setiap harinya.

Demikian pula, sebuah studi tahun 2020 menemukan, berjalan 8.000-12.000 langkah sehari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Intinya, beberapa penelitian tersebut ingin menganjurkan kita agar lebih banyak bergerak untuk mendapatkan berbagai macam manfaat bagi kesehatan, tanpa harus mencapai 10.000 langkah dalam sehari.

Baca juga: 8 Cara Optimalkan Olahraga Jalan Kaki untuk Kesehatan

Tak otomatis menurunkan berat badan

Sebuah penelitian baru menunjukkan, berjalan 10.000 langkah sehari -ternyata, tidak efektif menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

Herman Pontzer, seorang ahli biologi evolusi, mengumpulkan data yang menunjukkan pemburu tradisional yang berjalan jauh setiap hari membakar jumlah kalori yang hampir sama dengan orang di AS yang tidak banyak bergerak.

Teorinya untuk menjelaskan hal ini adalah, seiring waktu, tubuh mengompensasi energi ekstra yang kita bakar melalui olahraga dan meningkatkan sinyal lapar. Sehingga, kita akan makan lebih banyak untuk menebusnya.

Meski agak kontroversial dan memerlukan penelitian lebih lanjut, tapi teori ini menunjukkan bahwa hubungan antara berjalan kaki dan penurunan berat badan tidak semudah yang dipikirkan.

Jadi, berjalan 10.000 langkah sehari bukanlah aturan yang wajib dilakukan dan aktivitas fisik yang dapat menurunkan berat badan lebih cepat.

Maka dari itu, jika kita ingin menurunkan berat badan, mungkin berjalan kaki bukanlah satu-satunya cara. K

ita juga bisa mengubah pola makan dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat untuk hasil terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com