Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seruan Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Cuma Slogan Iklan, Benarkah?

Kompas.com - 09/07/2021, 13:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlepas dari rekomendasi yang menyebut kita harus berjalan 10.000 langkah sehari, namun sejauh ini tidak ditemukan bukti ilmiah yang berkaitan  dengan penurunan berat badan.

Kendati demikian, beberapa penelitian menunjukkan, berjalan kaki 7.000-8.000 langkah sehari mungkin berdampak baik bagi kesehatan.

Menariknya, Paleoantropolog Harvard yang telah mempelajari evolusi olahraga, Daniel Lieberman, menyebut seruan untuk berjalan 10.000 langkah sebenarnya berasal dari iklan di Jepang.

Baca juga: Mulai Jalan Kaki 6 Menit demi Umur Panjang, Caranya?

Dalam buku terbarunya yang berjudul "Exercised", Lieberman menulis tentang perusahaan Jepang Yamasa Tokei yang menjual pedometer Manpo-Kei.

Manpo-Kei jika diterjemahkan berarti 10.000 langkah. Iklan tersebut muncul pada pada tahun 1960-an.

Perusahaan tersebut tergolong berhasil menjual produk-produknya.

Lalu, slogan berjalan 10.000 langkah sehari menjadi begitu populer, dan bahkan menjadi rujukan aktivitas yang ideal untuk kesehatan.

Manfaat berjalan kaki

Lieberman mengatakan, meskipun belum ada tinjauan secara ilmiahnya, tetapi ada beberapa keuntungan dari berjalan 10.000 langkah sehari.

Berjalan kaki sebanyak 10.000 langkah atau sekitar kilometer kilometer sehari terkait dengan manfaat kesehatan.

Selain itu, berjalan kaki adalah aktivitas fisik yang mudah diakses oleh banyak orang.

"Kita semua memiliki naluri mendasar untuk menghindari aktivitas fisik."

"Jadi, kita membutuhkan dorongan (seperti berjalan 10.000 langkah) untuk memulainya," kata dia kepada Insider.

Baca juga: Rasakan, 5 Manfaat Kesehatan dari Jalan Kaki Setelah Makan

Tetapi, penelitian menunjukkan, kita tak perlu berjalan kaki tanpa perlu mencapai 10.000 langkah sehari untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Sebuah studi tahun 2019 pada wanita yang lebih tua menemukan, mereka yang berjalan 4.400 langkah sehari memiliki tingkat kematian yang lebih rendah selama empat tahun, daripada mereka yang berjalan paling sedikit sekitar 2.700 langkah sehari atau kurang.

Pengurangan risiko kematian juga tampak pada mereka yang berjalan sekitar 7.500 langkah sehari.

Namun, para peneliti tidak menemukan manfaat tambahan untuk yang berjalan 10.000 langkah atau lebih setiap harinya.

Demikian pula, sebuah studi tahun 2020 menemukan, berjalan 8.000-12.000 langkah sehari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Intinya, beberapa penelitian tersebut ingin menganjurkan kita agar lebih banyak bergerak untuk mendapatkan berbagai macam manfaat bagi kesehatan, tanpa harus mencapai 10.000 langkah dalam sehari.

Baca juga: 8 Cara Optimalkan Olahraga Jalan Kaki untuk Kesehatan

Tak otomatis menurunkan berat badan

Sebuah penelitian baru menunjukkan, berjalan 10.000 langkah sehari -ternyata, tidak efektif menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

Herman Pontzer, seorang ahli biologi evolusi, mengumpulkan data yang menunjukkan pemburu tradisional yang berjalan jauh setiap hari membakar jumlah kalori yang hampir sama dengan orang di AS yang tidak banyak bergerak.

Teorinya untuk menjelaskan hal ini adalah, seiring waktu, tubuh mengompensasi energi ekstra yang kita bakar melalui olahraga dan meningkatkan sinyal lapar. Sehingga, kita akan makan lebih banyak untuk menebusnya.

Meski agak kontroversial dan memerlukan penelitian lebih lanjut, tapi teori ini menunjukkan bahwa hubungan antara berjalan kaki dan penurunan berat badan tidak semudah yang dipikirkan.

Jadi, berjalan 10.000 langkah sehari bukanlah aturan yang wajib dilakukan dan aktivitas fisik yang dapat menurunkan berat badan lebih cepat.

Maka dari itu, jika kita ingin menurunkan berat badan, mungkin berjalan kaki bukanlah satu-satunya cara. K

ita juga bisa mengubah pola makan dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat untuk hasil terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com