KOMPAS.com - Saat terinfeksi Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (Isoman), hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh.
Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh bukan hanya makan cukup, tetapi memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang. Termasuk memerhatikan asupan vitamin dan mineral.
Spesialis Gizi Klinik, dr M Ingrid Budiman, SpGK mengatakan, sering kali orang fokus pada suplemen. Padahal, vitamin bisa didapatkan dari bahan makanan alami yang ada di sekitar kita.
"Vitamin tidak harus suplemen. Sebenarnya banyak makanan sumber vitamin, terutama kita harapkan dari makanan dulu. Kalau kurang baru ditambah suplemen. Suplemen kan tambahan."
Demikian diungkapkan Ingrid dalam Live Instagram bertajuk "Makanan Bergizi yang Tepat untuk Pasien Isolasi Mandiri" bersama dari Bethsaida Hospital dan Living World Alam Sutera, Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Ahli: Protein Bantu Perkuat Imun, Sumbernya Tak Hanya Susu
Ingrid menjelaskan, sebetulnya semua zat gizi penting untuk tubuh kita dan berperan terhadap sistem kekebalan tubuh.
Namun, jika ingin dipilih vitamin dan mineral yang paling berperan adalah vitamin A, C, D, dan E, serta mineral zinc (seng).
Tak perlu membeli suplemen, kita bisa memenuhi kebutuhan vitamin A, C, D, dan E dari makanan alami berikut:
Vitamin A bisa didapatkan dari sumber hewani maupun nabati, seperti kuning telur, daging, hati, ikan tuna, labu kuning, bayam, melon, selada, wortel, paprika, hingga ubi jalar.
"Yang paling tinggi (kandungan vitamin A) ubi jalar," kata Ingrid.
Ketika bicara soal sumber vitamin C alami, kebanyakan orang akan langsung mengacu pada jeruk.
Padahal, kata Ingrid, ada beberapa sayur dan buah yang sebetulnya mengandung vitamin C lebih tinggi daripada jeruk.
"Nomor satu itu jambu, kemudian paprika. Mana nyangka sih vitamin C paling tinggi di paprika, kan?" ujarnya.
Selain jambu dan paprika, sayur dan buah yang juga kaya vitamin C adalah kiwi, stroberi, pepaya, brokoli, tomat, hingga kale.
Baca juga: Tingkatkan Sistem Imun, Lebih Baik Suntik Vitamin atau Minum Suplemen?
Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari yang kita dapatkan lewat berjemur.
Namun, selain berjemur, kita juga bisa mengonsumsi makanan tinggi vitamin D, seperti ikan salmon, jamur cremini, hingga susu, sereal, dan jus jeruk fortifikasi.
Kuaci ternyata bisa menjadi sumber vitamin E yang baik. Namun, Ingrid menyarankan untuk memilih kuaci original yang rasanya tidak asin.
"Karena kita butuh vitamin E-nya, beli yang ori saja," tuturnya.
Adapun sumber vitamin E lainnya adalah almond, alpukat, bayam, labu kuning, brokoli, minyak zaitun, hingga udang.
Mineral seng juga berperan penting dalam membantu menjaga kekebalan tubuh.
Beberapa makanan tinggi seng seperti kerang-kerangan, daging sapi, daging ayam, tahu, biji rami, kacang lentil, jamur shitake, hingga yogurt fortifikasi.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ketahui 7 Tanda Tubuh Kekurangan Zinc
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.