Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Saat Isoman

Kompas.com - 09/07/2021, 19:13 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Memerhatikan asupan makanan bergizi seimbang sangat penting bagi orang-orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk mereka yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).

Beberapa jenis makanan disebut kurang baik untuk dikonsumsi selama menjalani isolasi mandiri. Alih-alih memperkuat daya tahan tubuh, jenis makanan tersebut malah dapat memperburuk kondisi kesehatan kita.

Spesialis Gizi Klinik, dr M Ingrid Budiman, SpGK mengatakan, pada dasarnya, hal yang dikhawatirkan ketika seseorang terinfeksi Covid-19 adalah adanya reaksi peradangan berlebih.

Untuk itu, pastikan makanan yang kita asup selama isoman tidak malah memicu reaksi peradangan.

"Kalau sudah terkena (Covid-19) yang ditakutkan reaksi peradangan yang berlebih ke seluruh tubuh."

Hal itu diungkapkan Ingrid dalam Live Instagram bertajuk "Makanan Bergizi yang Tepat untuk Pasien Isolasi Mandiri" bersama dari Bethsaida Hospital dan Living World Alam Sutera, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: 4 Jenis Vitamin Penting Saat Isoman, Bisa dari Makanan Alami

Ingrid menyebutkan, setidaknya ada tiga jenis makanan yang perlu dihindari selama isoman, yakni:

1. Makanan tinggi gula

Semua makanan maupun minuman tinggi gula dapat memperparah reaksi peradangan, seperti kue, selai, sirup, hingga bentuk bumbu seperti kecap manis atau bentuk lauk, seperti abon atau dendeng.

"Kadang ada abon dan dendeng yang masaknya pakai gula. Itu juga tinggi gulanya."

"Jangan kita makan dendeng lalu berpikir itu lauk, tapi dendeng yang agak basah itu pakai gula," ujarnya.

Baca juga: Lemas hingga Jerawatan, 12 Tanda Kita Makan Terlalu Banyak Gula

2. Makanan tinggi garam

Batasan konsumsi garam per hari adalah satu sendok teh. Untuk itu, hindari mengonsumsi garam berlebih dengan mengonsumsi makanan tinggi garam.

Ingrid menjelaskan, kandungan yang dihindari dari garam adalah natrium. Natrium ternyata tak hanya terkandung dalam garam meja atau berbagai produk olahan, melainkan juga ada pada beberapa makanan yang dianggap "manis".

Salah satunya adalah buah kaleng.

"Buah kaleng manis, tapi tinggi natrium karena pengawetnya itu pakai natrium. Jadi garam belum tentu asin," ujar Ingrid.

Soda kue juga tinggi kandungan natrium. Sehingga ketika kita mengonsumsi kue, kemungkinan kita akan mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam secara bersamaan.

Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kebanyakan Makan Garam, Termasuk Gampang Haus

3. Makanan tinggi lemak

Tak hanya bagi orang-orang yang terinfeksi Covid-19, terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak juga tidak baik bagi kesehatan secara umum.

Sayangnya, ada banyak sekali makanan tinggi minyak di sekitar kita. Mulai dari gorengan, hingga menu makanan yang sengaja ditambahkan minyak atau lemak agar terasa lezat, seperti bakso atau sup.

"Kayak makan bakso sengaja ditaruh juga lemak sapinya, itu juga memperparah proses peradangan," ucapnya.

Oleh karena itu, memasak makanan sendiri sebetulnya menjadi solusi terbaik karena kita tahu apa yang kita masukkan ke dalam makanan kita sekaligus mengurangi asupan gula, garam, dan lemak demi kesehatan kita selama isoman.

Baca juga: Tak Cuma Obesitas, Makanan Tinggi Lemak dan Gula Picu Nyeri Otot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com