Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2021, 12:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dr. Faheem Younus, MD adalah pakar penyakit menular asal Amerika Serikat yang belakangan kerap "ngetwit" soal kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Tak jelas motif yang melatarbelakangi kepeduliannya kepada masyarakat Indonesia.

Dia bahkan menyampaikan kicauannya dalam Bahasa Indonesia, dan dengan sangat sederhana sehingga amat mudah dipahami.

Baca juga: Faheem Younus, Dokter AS yang Rajin Ngetwit Soal Pandemi di Indonesia

Berbagai informasi yang dibagikannya sangat aplikatif sekaligus berguna dalam menghadapi pandemi.

Faheem juga tergolong responsif dengan berbagai isu pandemi yang menyebar di Indonesia termasuk tren panic buying produk yang diklaim ampuh menangkal Covid-19.

Apa saja pesan dokter yang pernah meraih Presidential Service Award dari Presiden Barack Obama ini?

  • Panduan bagi orang yang pernah mengidap Covid-19

Tidak banyak ahli kesehatan yang berbagi informasi soal apa yang mungkin dialami pasien yang bertahan dari infeksi Corona.

Namun dokter yang berpraktik di Maryland ini baru saja ngetwit soal tema ini.

Menurut dia, sebagian besar pasien akan bisa pulih sepenuhnya dalam 2-3 minggu.

Sejumlah gejala yang dirasakan akan hilang dalam beberapa bulan, dan kerusakan jangka panjang yang objektif jarang terjadi.

Pasien bisa mengakhiri isolasi setelah 10 hari onset (permulaan) gejala dan terbukti sudah sembuh.

Kekebalan akibat terpapar Covid-19 diklaim dapat bertahan 6-12 bulan.

  • Berbagai mitos menyesatkan soal obat Covid

Meskipun bukan warga Indonesia, dokter yang telah berpraktik lebih dari 20 tahun ini agaknya sadar soal banyaknya mitos menyesatkan di negara kita ini.

Khususnya berkaitan dengan obat, jamu atau minuman yang dapat menyembuhkan infeksi Corona.

Dalam sejumlah unggahan, dia secara gamblang menyebutkan sambiloto, echinacea, kelapa, vitamin C, air hangat, dan susu beruang tidak dapat mencegah atau menyembuhkan Corona.

Demikian pula obat ivermectin yang sempat viral karena diklaim dapat menjadi terapi pasien positif Covid-19.

Baca juga: Ketika Dr Faheem Younus Ngetwit dalam Bahasa Indonesia, Bagikan Resep untuk Isoman


"Zat-zat ini tidak terbukti mencegah atau menyembuhkan covid. Tetap berpegang pada sains dan jangan tertipu oleh janji penyembuhan ajaib," ujar dia lewat akun media sosial @FaheemYounus.

  • Panduan ketika bertemu orang yang positif Covid-19

Banyak dari kita yang menyadari pernah bertemu atau berinteraksi dengan suspek positif Covid-19.

Daripada panik, lakukan sejumlah saran dari dokter yang kerap menulis di berbagai media ini.

Menurut dia, kita tidak perlu langsung melakukan tes karena masih terlalu dini.

Namun, dianjurkan untuk selalu mengenakan masker agar melindungi orang lain apabila kita merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Jika tidak merasakan gejala apa pun selama 14 hari, artinya kita terbebas dari infeksi virus.

Sebaliknya, segera lakukan tes PCR jika merasakan sejumlah gejala seperti kehilangan penciuman, demam, dan batuk kering.

  • Panduan saat terdiagnosis Covid-19

Salah satu saran yang juga dibagikannya adalah langkah yang harus diambil saat kita terdiagnosis positif Covid-19.

Kita disarankan mengisolasi diri di rumah, dan selalu mengenakan masker saat berada di sekitar anggota keluarga.

Jika merasa demam atau nyeri, lakukan pengobatan dengan parasetamol atau ibuprufen.

Jika oksimetri nadi kurang dari 92 persen, kita dapat pulih dalam waktu dua minggu.

Gunakan ixymetazoline 0.05% spray untuk hidung tersumbat dan barengi dengan banyak istirahat dan tidur.

Dokter Faheem menyarankan untuk tidak mengulangi tes Covid-19 setelah dinyatakan sembuh. Selain itu, segera dapatkan vaksinasi dalam 1-3 bulan.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Informasi Covid-19 Catut Pakar Penyakit Menular Dr. Faheem Younus

  • Tidak perlu disinfektan berlebihan

Pria berusia 49 tahun ini juga menilai disinfektan berupa penyemprotan di berbagai tempat umum tidak perlu dilakukan secara berlebihan.

Pasalnya, virus menyebarkan dari orang ke orang melalui kontak dekat atau udara, di dalam ruangan.

Ia berpendapat, penyebaran virus melalui permukaan amat jarang terjadi. Sehingga tidak perlu mengkhawatirkan pegangan, gagang pintu, koran, pakaian atau bahan makanan.

"Cuci tangan saja. Fokus di tempat yang penting," ujar dia dalam cuitan pada 6 Juli lalu.

Jangan berlebihan membeli produk disinfektan, ia menganjurkan membelajakan uang untuk pembelian masker saja.

  • Pentingnya masker

Masker dianggap sebagai perlindungan terbaik dari paparan virus khususnya jika harus berinteraksi dengan orang lain.

Ia menenkankan penggunaan masker jenis KN95 agar tidak terinfeksi.

Menyadari mahalnya jenis masker ini, ia juga membagikan tips agar bisa memakainya berulang kali.

Kita dianjurkan membeli dua buah masker KN95, menggunakan dan menyimpannya dengan cara yang tepat agar bisa bertahan lebih dari satu bulan.

"Simpan satu di kantong kertas cokelat, gunakan yang lain untuk sehari. Kemudian beralih."

"Terus bergantian selama mereka pas dan digunakan oleh orang yang sama." ujar dia lewat akun yang memiliki lebih dari 416 ribu followers itu.

  • Menyegerakan vaksin

Sebagai pakar yang berpengalaman dalam penyebaran berbagai penyakit berbahaya, Faheem menekankan pentingnya untuk segera mendapatkan vaksin.

Dalam berbagai kicauan, dia berulang kali menyarankan masyarakat untuk segara mengikuti program vaksinasi.

Menurut dia, vaksin bisa memberikan perlindungan khusus dan terbaik untuk tubuh dari Covid-19.

Efek baik vaksin untuk tubuh tidak bisa digantikan dengan hal lainnya termasuk obat, buah, jamu atau berbagai mitos lainnya.


 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com