Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Tahu Kesehatan Jantung dengan Naik Tangga, Pernah Coba?

Kompas.com - 10/07/2021, 18:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Tes langkah sudah digunakan oleh para ahli jantung sejak tahun 1940-an untuk mengevaluasi kesehatan jantung pasien mereka.

Untuk saat ini, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa naik tangga juga bisa digunakan untuk mengevaluasi kesehatan jantung kita.

Tak butuh waktu lama, tes sederhana ini hanya memerlukan waktu tak lebih dari satu menit.

Seorang ahli jantung bersertifikasi dari Philadelphia, AS, Arnold Meshkov, MD, mengatakan bahwa setiap jenis aktivitas berat, seperti menaiki tangga, akan menyebabkan permintaan darah dan oksigen secara ekstrem dari tubuh.

"Tubuh mengatasinya dengan meningkatkan output (darah yang dipompa jantung) dan memasok lebih banyak darah dan oksigen daripada yang dibutuhkan pada mode istirahat," katanya, seperti dilansir Well and Good.

Meshkov menjelaskan, ini dapat terjadi dalam dua cara berbeda, baik dengan meningkatkan kecepatan pemompaan darah yang menyebabkan detak jantung lebih cepat selama berolahraga atau dengan meningkatkan jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel kiri.

"Ketika kita masih muda, respons ini otomatis, tetapi seiring bertambahnya usia, kapasitasnya akan berkurang," kata dia.

Baca juga: Latihan Sederhana untuk Tingkatkan Kekuatan Pernapasan

Mengapa tes dilakukan dengan menaiki tangga?

Ketika berolahraga di tanjakan, detak jantung kita akan jauh lebih tinggi daripada jika berolahraga di permukaan yang datar.

Menurut ahli jantung bersertifikasi dan pendiri Upper East Side Cardiology, Satjit Bhusri, MD, kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras dan menjadi lebih kuat.

"Itu menjadi cara yang bagus untuk menurunkan tekanan darah, karena jantung akan menguat dari waktu ke waktu ke titik di mana ia tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh."

"Paru-paru juga akan bekerja lebih keras daripada jika kita berolahraga di permukaan yang datar, serta akan menjadi lebih kuat dan lebih terkondisi," paparnya.

Pada studi, para peneliti dari European Society of Cardiology merekrut 165 orang dengan gejala penyakit arteri koroner, seperti nyeri dada atau sesak napas selama aktivitas fisik, kemudian menantang mereka untuk menaiki dan menuruni empat anak tangga, atau 60 langkah, dalam waktu kurang dari satu menit.

Kemudian, mereka melihat metabolic equivalents (MET) para partisipan yang dicirikan oleh jumlah energi yang digunakan tubuh dalam aktivitas tertentu.

Jumlah oksigen yang digunakan jantung bergantung pada detak jantung dan tekanan darah, sehingga tingkat MET dapat digunakan untuk menentukan risiko masalah jantung dalam 10 tahun ke depan.

Ketika berolahraga di tanjakan, detak jantung kita akan jauh lebih tinggi daripada jika berolahraga di permukaan yang datar. SHUTTERSTOCK Ketika berolahraga di tanjakan, detak jantung kita akan jauh lebih tinggi daripada jika berolahraga di permukaan yang datar.

Bagaimana hasilnya?

Melalui tes naik tangga ini, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang mampu naik-turun anak tangga dalam jumlah yang ditentukan kurang dari 45 detik mencapai lebih dari 9-10 MET.

Sejumlah studi terdahulu mengungkapkan, mencapai 10 MET dalam sebuah olahraga berkaitan dengan penurunan rasio kematian yang rendah, yakni 1 persen atau kurang per tahunnya atau 10 persen dalam 10 tahun.

Di sisi lain, partisipan yang butuh 1,5 menit untuk naik-turun anak tangga dalam jumlah sama dan hanya mencapai maksimal 8 MET mengindikasikan rasio kematian yang lebih tinggi, yakni 2-4 persen per tahun atau 30 persen dalam 10 tahun.

Sebuah studi di tahun 2018 yang melibatkan 12.615 partisipan untuk naik-turun tiga hingga empat anak tangga bahkan menemukan bahwa mereka yang tidak bisa melakukannya dengan cepat memiliki rasio kematian tiga akibat penyakit jantung dalam lima tahun tiga kali lipat lebih besar.

Baca juga: 8 Mitos Seputar Penyakit Jantung yang Tak Perlu Dipercaya

Bisakah kita coba di rumah?

Menurut Meshkov, ini bisa jadi perkiraan yang cukup baik untuk mencari tahu kebugaran kardiovaskular kita dalam satu waktu.

Namun, ada sejumlah batasan dari tes tersebut, terutama jika mempertimbangkan bahwa studi tersebut hanya melibatkan orang-orang yang memiliki gejala masalah jantung.

"Bagi orang-orang yang tidak memiliki gejala atau sesak napas dan hanya ingin mengetahui kesehatan jantungnya, tes menaiki tangga tetap bisa menjadi cara yang baik untuk menilai risiko kesehatan secara keseluruhan," katanya.

Dengan kata lain, naik-turun 60 anak tangga dalam waktu kurang dari satu menit dapat memberi tahu kondisi kesehatan jantung kita, tetapi tak bisa menggantikan tes yang dilakukan oleh ahli jantung.

Terlepas dari kemampuan kita untuk naik-turun tangga, penting untuk tetap melakukan latihan kardio rutin.

American Heart Association merekomendasikan melakukan latihan kardio intensitas moderat selama 150 menit per minggu, seperti jalan kaki, atau kardio intensitas berat selama 75 menit per minggu, seperti kelas menari kardio.

Melakukan kardio secara rutin dan memenuhi pedoman tersebut dapat meningkatkan fungsi paru-paru, kekuatan jantung, dan memaksimalkan efisiensi otot rangka kita. Semuanya dapat membantu tubuh kita lebih baik dalam menggunakan oksigen.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga Kardio yang Bisa Dilakukan di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com