Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertengkaran antara Saudara Kandung, Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 12/07/2021, 09:15 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

Jika diumpamakan, anak seperti hakim kecil. Mereka selalu meminta keadilan dan kesetaraan, lalu memperjuangkan apa yang mereka anggap sebagai hak mereka.

Seorang adik bisa saja protes karena kakak mereka bisa pergi ke konser sementara dia harus tetap di rumah.

Si kakak juga bisa kesal karena mereka harus menjaga adiknya di rumah, alih-alih hangout bersama teman-temannya.

Perasaan diperlakukan tidak adil dan iri pada saudara ini dapat menyebabkan dendam, lho.

Baca juga: Bertengkar dengan Kakak atau Adik Sendiri? Ini Siasat Berdamainya

Apa yang harus dilakukan jika pertengkaran terjadi?

Teriakan saling menjatuhkan anak-anak mungkin membuat Anda stres, namun sebaiknya hindari terlibat dalam pertengkaran kecuali jika seorang anak terluka. Cobalah untuk membiarkan anak-anak menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Terlibat tidak akan mengajari anak-anak cara menangani konflik. Malah, itu bisa membuat Anda tampak lebih menyukai satu anak daripada yang lain. Apalagi, jika Anda selalu menghukum anak yang sama.

Biasanya, beberapa ketidaksepakatan akan berakhir dengan sendirinya. Berikut adalah beberapa tips untuk menyelesaikan konflik ketika pertengkaran saudara kandung menginjak titik tidak bisa lagi dihindari.

Pisahkan

Pisahkan anak dan biarkan mereka menenangkan diri di kamar mereka. Terkadang, yang dibutuhkan anak hanyalah waktu untuk diri sendiri dan jarak antara satu sama lain.

Ajarkan negosiasi dan kompromi

Tunjukkan pada anak bagaimana cara menyelesaikan masalah yang menguntungkan semua pihak.

Pertama, minta mereka untuk berhenti berteriak dan mulai berkomunikasi. Beri setiap anak kesempatan untuk bercerita.

Dengarkan, dan jangan menghakimi.

Lalu, coba untuk mengklarifikasi masalah. Misalnya dengan mengatakan, “Jadi, kakak kesal karena adik merebut mainanmu, ya?” saat anak yang lebih tua terlihat kesal.

Setelah itu, minta anak untuk menemukan solusi yang tepat dan menguntungkan keduanya. Jika mereka tidak bisa, Anda bisa membantunya dengan memberi solusi.

Misalnya, jika bertengkar karena mainan, beri batas waktu agar kedua anak bisa mendapatkan jatah untuk bermain.

Tetapkan peraturan

Pastikan anak terikat dengan peraturan yang sama, seperti tidak boleh saling pukul, saling hina, atau merusak benda milik saudaranya.

Biarkan anak berpendapat tentang bagaimana aturan ditetapkan dan ditegakkan. Misalnya, mereka bisa memutuskan bahwa hukuman untuk memukul adalah tidak bisa menonton TV selama satu malam.

Membiarkan anak berperan dalam proses pengambilan keputusan akan membuat mereka merasa memiliki sedikit kendali atas hidup mereka sendiri. Ketika anak-anak mengikuti aturan, pujilah mereka untuk itu.

Aturannya mungkin berbeda tergantung pada usia anak. Sama halnya dengan hak istimewa dan konsekuensinya yang dapat bervariasi sesuai usia anak.

Jangan pilih kasih

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com