Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Pentingnya Memiliki Body Positivity agar Hidup Lebih Bahagia

Kompas.com - 12/07/2021, 13:47 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Lifehack

KOMPAS.com - Body positivity menjadi isu yang belakangan ini sedang ramai dibahas di media sosial. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami dan menyadari pentingnya penerimaan tubuh diri sendiri agar hidup lebih bahagia.

Idealnya, kita harus mencintai tubuh kita, apa pun bentuk, berat badan, warna kulit, atau kondisi lainnya, tanpa syarat. Sayangnya, tidak semua dari kita mampu melakukannya dan bersikap realistis.

Rasa rendah diri atau tidak puas akan diri sendiri ini umumnya dialami oleh wanita meski tidak menutup kemungkinan juga dirasakan oleh pria.

Setidaknya, 91 persen wanita tidak puas dan melakukan diet untuk mencapai bentuk tubuh ideal mereka. Data ini membuktikan bahwa masih banyak yang memiliki body image negatif pada dirinya sendiri. 

Baca juga: Jadi Kontroversi, 3 Alasan Victorias Secret Usung Body Positivity

Sebenarnya, hal ini terjadi karena besarnya pengaruh dari luar diri, seperti kampanye marketing produk kecantikan atau fashion yang salah kaprah dan fakta bahwa ada orang yang diperlakukan berbeda karena penampilannya.

Hal ini yang kemudian memicu banyak orang berusaha mencapai kesempurnaan penampilan. Misalnya saja diet berlebihan, operasi plastik yang berbahaya, dan berbagai tindakan kecantikan lainnya yang tidak memedulikan kesehatan.

Kecenderungan body image negatif juga berisiko menyebabkan depresi, kecemasan, dan berbagai masalah mental lainnya. Pada akhirnya, kita terus-menerus tidak puas dan sulit berbahagia.

Baca juga: 10 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Perasaan Kita

Pentingnya Menanamkan Body Positivity pada Diri Sendiri

Kampanye body positivity pertama kali berkembang pada tahun 1960-an di Amerika Serikat. Tujuannya untuk memberdayakan wanita agar menerima tubuh dan fisik mereka sehingga dapat melepaskan diri dari rasa malu yang terkait dengan stereotip obesitas.

Sebagai gerakan sosial, kampanye ini  berusaha membantu orang memahami bagaimana media sosial dan pesan-pesannya memengaruhi cara kita memandang tubuh kita. Harapannya, semua orang dapat memiliki hubungan yang lebih sehat dengan dirinya sendiri.

Halaman:
Sumber Lifehack
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com