"Tapi kembali lagi, inilah diriku. Saya belajar banyak untuk memberikan lebih banyak cinta pada setiap bagian tubuh ini. Meskipun, dengan begitu saya harus mengajaknya 'berbicara' setiap pagi."
"Tapi, itulah tanda bahwa kita cinta pada diri kita sendiri hari ini," tulis dia dalam salah satu unggahannya.
Penyanyi berusia 28 tahun ini memang dikenal punya masalah berat badan sejak remaja, dengan problem anorexia dan bulimia.
Belakangan, dia memutuskan hidup lebih sehat meski harus terlihat gemuk dan tak ideal di mata publik.
Ia menyadari, dengan susah payah, kesempurnaan adalah hal yang semu dan mustahil diwujudkan.
Kini, dia memilih fokus pada karier dan berbagai hal positif yang bisa dilakukannya dalam hidup.
Baca juga: Demi Lovato Ingatkan Fans agar Bijak Berkomentar Soal Berat Badan
"Saya memutuskan, saya sudah cukup menyia-nyiakan hidup saya untuk mengkhawatirkan dan menekankan hal-hal yang tidak penting," ujar dia.
Graham adalah salah satu model plus size yang bisa dibilang paling sukses di dunia saat ini, sekaligus menjadi bukti akan pentingnya body positivity untuk membangun kariernya.
Dalam wawancaranya, dia mengaku termotivasi untuk terus berkampanye tentang isu ini, karena tidak mempunyai role model yang sesuai ketika masih muda.
"Inilah mengapa saya tidak memposting seperti foto Instagram yang 'sempurna'."
"Saya tetap membuatnya nyata dan mentah terus-menerus karena saya ingin orang tahu bahwa ada wanita dengan selulit, dengan lemak punggung, dengan stretch mark..."
"Ada banyak wanita berlekuk, wanita ukuran plus, wanita gemuk, apa pun yang kalian ingin memanggil mereka."
Baca juga: Ashley Graham Blak-blakan Pernah Minum ASI Sendiri, Bahayakah?
Begitu kata model yang wajah dan tubuhnya pernah menghiasi sampul majalah fashion dunia, seperti Vogue, Harper's Bazaar, Glamour, serta Elle tersebut.