Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2021, 16:04 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak perempuan mengeluhkan perubahan yang terjadi pada siklus menstruasi mereka, setelah menjalani vaksinasi Covid-19.

Sejumlah pengguna media sosial menyatakan siklusnya berantakan setelah mendapatkan vaksin. Gejalanya bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Kebanyakan menyatakan jadwal haid menjadi datang jauh lebih cepat dari biasanya, bahkan maju hingga belasan hari.

Selain itu, jumlah darah yang keluar dari alat reproduksi juga jauh lebih banyak.

Baca juga: Ibu, Ini Waktu Ideal Siapkan Anak Perempuan Hadapi Menstruasi Pertama

Ada pula yang mengatakan vaksin membuat menstruasi terlambat dari jadwal seharusnya.

Selain itu, banyak yang mengadukan gejala aneh termasuk rasa sakit fisik berlebihan seperti nyeri perut, lemas, kelelahan dan sakit kepala.

Beberapa yang lain juga merasakan gejala emosional seperti mood yang berantakan.

Tentunya, hal ini menyebabkan kebingungan dan pertanyaan bagi banyak perempuan. Apakah vaksin Covid-19 dapat memicu perubahan pada sikluas menstruasi seseorang?

Dr. Viki Male, immunologist dari Imperial College London mengatakan perubahan tersebut tidak akan bertahan seumur hidup.

Meski demikian, ia mengakui belum bisa memastikan apakah vaksin Covid-19 yang menyebabkan gangguan dalam siklus bulanan perempuan itu.

"Kami belum benar-benar bisa memastikannya, namun banyak orang melaporkan telah mengalaminya," ujar dia.

Sejumlah laporan menyebutkan, intensitas menjadi jauh lebih tinggi dan jadwal haid yang sedikit tertunda.

Meski demikian, Viki mengatakan ada jenis vaksin lain yang memang terbukti memengaruhi hormon perempuan.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Kram Perut Sebelum Menstruasi?

Biasanya, itu hanya bertahan selama 1-2 siklus menstruasi, sebelum akhirnya kembali normal.

Ia juga menguraikan, imunitas tubuh sangat berkaitan erat dengan hormon seks seseorang, faktor yang juga memicu terjadinya menstruasi pada perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com