Dari peserta tersebut, 40 persen diketahui tidak berolahraga secara rutin, 18 persen mulai berolahraga setelah diagnosis gangguan kognitif, 18 persen benar-benar berhenti berolahraga setelah diagnosis, dan 23 persen berolahraga secara teratur sebelum dan sesudah diagnosis.
Enam tahun kemudian, penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 8,7 persen dari mereka yang tidak berolahraga didiagnosis dengan penyakit alzheimer dibandingkan dengan 4,8 persen yang berolahraga lebih dari sekali per minggu.
Sementara, 6,3 persen yang mulai berolahraga setelah didiagnosis berisiko lebih rendah terhadap alzheimer dibandingkan dengan 7,7 persen yang berhenti berolahraga setelah diagnosis.
Para peneliti juga menemukan bahwa lansia yang menderita gangguan kognitif ringan dan melakukan aktivitas fisik kuat atau sedang selama setidaknya sepuluh menit lebih dari sekali seminggu memiliki risiko 18 persen lebih rendah terkena alzheimer.
Sedangkan yang berolahraga tiga hingga lima kali per minggu memiliki risiko 15 persen lebih kecil untuk mengembangkan alzheimer dibandingkan dengan yang berolahraga kurang dari itu.
Baca juga: Mendeteksi Penyakit Alzheimer dari Cara Berjalan Kaki
Mencegah demensia
Para peneliti mengungkapkan betapa pentingnya olahraga teratur sebagai tindakan pencegahan terhadap penurunan kognitif lebih lanjut di antara lansia.
Apalagi, olahraga dapat meningkatkan produksi molekul otak yang mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup neuron, yang diketahui dapat menurun dengan munculnya demensia.
"Temuan menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat melindungi kita dari konversi gangguan kognitif ringan menjadi penyakit alzheimer," kata Hanna Cho, seorang ahli saraf dan penulis penelitian.
"Oleh karena itu, kami menyarankan bahwa olahraga teratur harus direkomendasikan untuk pasien dengan gangguan kognitif ringan," sambung dia.
Adapun olahraga yang direkomendasikan yakni latihan dengan interval yang lebih kecil dan tentunya pastikan tubuh dapat membangun kekuatan, serta keseimbangan tubuh yang lebih sehat.
Baca juga: Baru Mulai Olahraga Rutin Di Usia Dewasa, Apakah Terlambat?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.