KOMPAS.com - Celana denim atau jins adalah salah satu item andalan pria. Rasanya hampir mustahil jika para pria tidak memiliki sedikitnya dua hingga tiga potong celana denim di dalam lemarinya.
Namun belum tentu kita mempunyai raw denim di rumah. Sebab, raw denim bukanlah celana jins yang umum ditemui, kecuali kita benar-benar penggemar celana tersebut.
Karena raw denim tidak melewati proses pencucian, karakteristik kain raw denim cenderung lebih keras dan kaku dibandingkan jenis denim lain.
Oleh karena itu raw denim harus lebih sering dipakai, agar melentur dan menyesuaikan bentuk tubuh kita.
Keunikan celana raw denim adalah, semakin lama dipakai, maka akan timbul efek memudar membentuk pola tubuh pemakainya pada kain raw denim.
Efek memudar itu akan terlihat pada bagian-bagian tertentu, tergantung dari kebiasaan kita saat mengenakan raw denim.
Misalnya, jika kita sering berjongkok, meletakkan dompet tebal, atau duduk di sepeda motor, maka efek memudar itu akan tampak jelas di bagian belakang celana.
Raw denim vs distressed denim
Itu sebabnya, banyak celana denim yang dikembangkan dengan teknik stone washing (dicuci dengan batu apung), snow washing (dicuci menggunakan asam), dan banyak lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.