Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 11 Tanda Pertemanan Toksik yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 14/07/2021, 09:10 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Dalam pertemanan yang sehat, kita seharusnya merasa aman membagikan informasi yang rentan dan rahasia, serta merasa aman karena teman kita akan menghargai apapun yang kita ceritakan.

4. Tidak merayakan keberhasilan kita

Siclari menjelaskan, sebuah pertemanan toksik melibatkan seseorang yang tidak suka melihat temannya lebih baik dari dia.

Ketika berada dalam lingkup pertemanan seperti itu, kita mungkin merasa ada banyak rasa iri di dalam relasi tersebut sehingga kita tidak bisa membagikan kesuksesan atau aspek lain dalam hidup kita.

5. Tidak memberikan kembali dukungan emosional

Relasi pertemanan yang sehat memiliki keseimbangan dalam "memberi dan mendapatkan".

Maksudnya, kita harus merasa bahwa teman kita akan ada ketika kita membutuhkan dukungan emosional mereka dan kita juga harus berupaya untuk terus ada untuknya ketika dibutuhkan.

Dalam pertemanan toksik, kita sering kali merasa memberi terlalu banyak daripada yang kita dapatkan.

Baca juga: Diskusi Kehidupan Seks dengan Teman, Apa Ruginya?

6. Ada kekuatan yang tidak seimbang

Prinsip "memberi dan mendapatkan" tak hanya diaplikasikan untuk kebutuhan emosional, tapi aspek-aspek lainnya dalam pertemanan.

Misalnya, apakah teman kita sering berbicara dulu pada kita atau selalu membuat keputusan tanpa melibatkan diri kita? Apakah teman kita selalu meminta bantuan tapi tak pernah ada ketika kita memerlukannya?

Jika ya, maka tidak ada keseimbangan dalam relasi pertemanan kita.

7. Tak punya waktu untuk kita

Kesibukan adalah hal yang normal dan itu tentu memengaruhi frekuensi untuk bertemu teman-teman kita.

Namun, Siclari mengingatkan bahwa pertemanan adalah tentang kualitas, bukan kuantitas.

Mungkin kita memang tidak bertemu teman kita setiap hari seperti dulu. Tapi, pertemanan yang sehat menunjukkan semua orang yang terlibat dalam pertemanan selalu berusaha untuk menjaga relasi satu sama lain.

Jika tak ada waktu bertemu, bisa melalui telepon atau mengirim pesan singkat mingguan, atau sekadar bertemu di sore hari untuk ngopi bersama.

Pada pertemanan yang sehat, kita dan teman kita selalu berusaha meluangkan waktu di tengah kesibukannya.

8. Ingin mengalahkan kita

Alih-alih memberikan dukungan, teman yang toksik justru selalu ingin melampaui capaian kita dan iri dengan yang kita miliki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com