Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tanaman Obat dan Manfaatnya, Bantu Jaga Imun di Masa Pandemi

Kompas.com - Diperbarui 06/09/2021, 08:43 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Mengolah tanaman obat sudah bukan hal asing bagi masyarakat Indonesia.

Selain dijadikan bumbu dalam masakan, manfaat tanaman obat juga bisa dirasakan lewat berbagai cara, seperti dikonsumsi menjadi minuman, menjadi campuran bahan masakan, atau digunakan dalam bentuk minyak atsiri.

Apa itu tanaman obat?

Mengutip pemberitaan Kompas.com (13/6/2020), tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian atau seluruh isi tanamannya, seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), hingga akar digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obat herbal atau medicinal plants sebagai tanaman yang digunakan dengan tujuan pengobatan dan merupakan bahan asli dalam pembuatan obat herbal.

Baca juga: 10 Tanaman Obat Populer yang Bisa Ditanam Sendiri

Di masa pandemi seperti saat ini, manfaat tanaman obat juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Berikut beberapa jenis tanaman obat dan manfaatnya:

1. Jahe

Selain diolah menjadi jamu atau minuman, jahe juga kerap dimanfaatkan untuk obat-obatan seperti obat masuk angin dan sakit perut.PIXABAY/JOSEPH MUCIRA Selain diolah menjadi jamu atau minuman, jahe juga kerap dimanfaatkan untuk obat-obatan seperti obat masuk angin dan sakit perut.
Jahe (Zingiberaceae) banyak digunakan untuk produk obat tradisional dan diklaim dapat membantu penyembuhan berbagai macam penyakit.

Menurut buku Jahe yang ditulis oleh Hesti Dwi Setyaningrum dan Cahyo Saparinto (2013), jahe yang diolah menjadi jamu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit degeneratif, penurunan daya tahan tubuh, hingga penurunan vitalitas.

Rimpang jahe memiliki kandungan vitamin A, B, C, lemak, protein, pati, dammar, asam organik, oleoresin (gingerin), hingga minyak terbang (zingeron, zingerol, zingeberol, zingiberin, borneol, sineol, dan feladren).

Selain diolah menjadi jamu atau minuman, jahe juga kerap dimanfaatkan untuk obat-obatan seperti obat masuk angin dan sakit perut.

Jahe terbukti ampuh mengatasi masuk angin dan sakit perut karena memiliki efek farmakologis yang berkhasiat sebagai obat dan memperkuat khasiat obat yang dicampurkannya.

Manfaat jahe juga dapat dirasakan dengan mengolahnya sebagai bahan pembuat kue, seperti menjadi bubuk, minuman, hingga permen.

Mengutip pemberitaan Kompas (6/7/2021), salah satu cara mengolah jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan memadukannya bersama madu atau lemon.

Jahe dan lemon memiliki kandungan antioksidan yang baik sehingga cocok untuk dijadikan minuman hangat berkhasiat tinggi.

Baca juga: 15 Resep Wedang Hangat untuk Tingkatkan Imun Tubuh

2. Jahe Merah

Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, manfaat jahe merah juga untuk mengatasi masalah pencernaan, mengurangi nyeri otot dan sendi, mengatasi asam urat, menurunkan kadar kolesterol, hingga mengatasi masalah gangguan seksual pria.SHUTTERSTOCK/MASITAH HARUN Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh, manfaat jahe merah juga untuk mengatasi masalah pencernaan, mengurangi nyeri otot dan sendi, mengatasi asam urat, menurunkan kadar kolesterol, hingga mengatasi masalah gangguan seksual pria.
Seperti diberitakan Kompas.com (29/4/2020), selain lebih pedas, jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) juga memiliki banyak manfaat kesehatan dan sering digunakan sebagai tanaman obat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com