Menurut dia, strategi kesehatan masyarakat seperti mengurangi ketersediaan alkohol, memberi label produk alkohol dengan peringatan kesehatan, dan larangan pemasaran dapat mengurangi tingkat kanker yang disebabkan oleh alkohol.
Baca juga: Cegah Kanker Hati, Cobalah Konsumsi Sejumlah Makanan Ini
Studi ini sayangnya tidak memperhitungkan beberapa kemungkinan konsumsi alkohol, misalnya, perubahan konsumsi alkohol sebelum dan sesudah tahun 2010.
Dengan menilai konsumsi alkohol pada tingkat populasi, penelitian ini juga tidak memperhitungkan faktor risiko lingkungan, fisiologis, genetik, dan sosial individu untuk mengembangkan kanker.
Meningkatnya kanker hati
Menurut American Cancer Society, kasus kanker akibat konsumsi alkohol tertinggi di Eropa tengah dan timur, serta Asia timur memperburuk hepatitis B yang menyebabkan kanker hepatoseluler atau hati.
"Kanker hepatoseluler adalah jenis kanker paling umum keenam di seluruh dunia yang angka kejadiannya meningkat," ungkap Justice.
"Konsumsi alkohol diketahui meningkatkan risiko kanker hepatoseluler di antara individu dengan obesitas, orang yang memiliki infeksi virus hepatitis B, C, atau yang merokok," lanjut dia.
Baca juga: 12 Ciri-Ciri Kanker Hati dan Penyebabnya
Studi tersebut menemukan bahwa tingkat hepatitis B dan kanker hati ini tinggi di kawasan Asia-Pasifik, terutama di kalangan pria.
Para peneliti mengungkapkan ada beberapa jalur biologis di mana minum alkohol dapat menyebabkan perkembangan kanker, termasuk DNA, protein, serta bagaimana etanol memetabolisme dan memengaruhi regulasi hormon.
Antara 28-45 persen orang Asia Timur, misalnya, membawa varian enzim ALDH2 yang telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran aerodigestif bagian atas.
Faktor risiko lain yakni obesitas, diabetes, steroid anabolik, dan paparan aflatoksin atau racun yang dihasilkan oleh jamur yang dapat tumbuh pada jagung, kacang tanah dan biji-bijian lainnya.
Kasus kanker terendah di Afrika utara dan Asia barat seperti Arab Saudi atau Kuwait terjadi karena adanya kebijakan berbasis agama yang memastikan para penduduk untuk tidak mengonsumsi alkohol.
Baca juga: Awas, Minum Alkohol Jumlah Sedang Pun Tetap Pengaruhi Jantung
Di samping itu, para penulis menambahkan bahwa perkiraan kanker untuk tahun 2020 mungkin juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang mengganggu sistem kesehatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.