KOMPAS.com - Bagi masyarakat Jepang, Katsushika Hokusai adalah salah satu seniman yang paling dihormati.
Betapa tidak, sejak akhir abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19, Hokusai telah menciptakan beragam karya seni.
Hasil karya pria tersebut meliputi ribuan lukisan yang dibuat dengan teknik ukiyo-e, sketsa, serta cetakan balok kayu yang menggambarkan keindahan alam Negeri Sakura.
Perlu diketahui, teknik ukiyo-e yang "dianut" Hokusai merupakan teknik cukil kayu yang berkembang di Jepang pada zaman Edo.
Jika diterjemahkan, "ukiyo" berarti zaman sekarang, dan "e" bermakna gambar atau lukisan.
Teknik ini biasa digunakan oleh seniman Jepang di zaman Edo untuk menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Bahkan pembuat jam Swiss Jaeger-LeCoultre sampai menerjemahkan karya seni Hokusai yang rumit tersebut ke dalam sebuah arloji.
Arloji itu adalah "Reverso The Great Wave off Kanagawa", yang dirilis terbatas oleh Jaeger-LeCoultre pada 2018.
Baca juga: Lihat Keindahan 4 Arloji Jaeger-LeCoultre Bermotif Bunga
Pada tahun ini Jaeger-LeCoultre kembali memberikan penghormatan untuk Hokusai dengan membuat arloji yang terinspirasi dari lukisan lain sang seniman di tahun 1831, "Kirifuri Waterfall".
Diberi nama Reverso Tribute Enamel Hokusai "Kirifuri Waterfall", arloji ini menampilkan enamel dengan desain dial yang menginterpretasikan salah satu karya terbaik Hokusai.
Desain arloji diambil dari Reverso klasik, yakni cangkang melengkung (tonneau) berukuran 27,4 mm x 45 mm.
Bagian cangkang dikelir dalam warna white gold untuk menambahkan kesan mewah.
Oh ya, cangkang arloji ini bisa diputar atau dibalik. Di sinilah, kita akan menyadari kehebatan pembuat jam dalam menempatkan ilustrasi karya Hokusai secara cermat dan teliti.