Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2021, 08:59 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

Lalu, tanya anak bagaimana rasanya tidak punya mainan atau banyak mainan. Kemungkinan besar, anak akan menjawab kalau mereka tidak senang dan iri pada anak yang memiliki mainan.

Setelah itu, biarkan anak memilih tiga dari sepuluh mainan miliknya untuk didonasikan ke organisasi anak atau panti asuhan yang dapat mendistribusikan mainan pada anak yang membutuhkan.

Kita bisa melakukannya saat hari libur agar lebih optimal.

Ingat, pastikan anak memahami bahwa mainan-mainan itu dapat membuat anak lain bahagia. Jangan lupa juga untuk memastikan mainan itu tidak rusak.

Sebab, semakin anak peduli, semakin besar kemungkinan mereka untuk menjadi seorang yang dermawan.

Baca juga: Berbagi dengan Sesama Bikin Rasa Bahagia Lebih Besar

3. Menjadi relawan

Jika kita ingin anak tumbuh menjadi seorang dermawan, tentu kita harus memberi contoh.
Misalnya, jadilah seorang relawan untuk sebuah organisasi. Saat anak melihat kita menjadi relawan, ada kemungkinan mereka menginginkannya.

Buat anak terlibat dalam kegiatan relawan setelah mereka cukup umur dan saat pekerjaan relawan benar-benar berdampak bagi mereka.

Anak yang berusia lebih dari 8 tahun sudah bisa menjadi seorang relawan di dapur umum atau penampungan hewan bersama orangtuanya.

Lakukan kegiatan relawan ini setidaknya sekitar tiga bulan sekali, sehingga anak dapat memahami pentingnya untuk tetap menjadi dermawan.

Baca juga: 4 Cara Menumbuhkan Rasa Empati pada Anak

4. Tunjukkan sisi kedermawanan sesering mungkin

Agar anak menjadi dermawan, mereka harus melihat kedermawanan dari berbagai sisi. Latih sisi kedermawanan kita sendiri dan pastikan anak melihat kita melakukannya sesering mungkin.

Misalnya, dengan cara mendonasikan makanan, memberikan pakaian lama atau baju bayi ke panti asuhan, atau mendonasikan uang ke sebuah badan amal. Selama kita menjadi contoh, anak akan memahami tindakan bermurah hati.

Laman Happy Children juga menyarankan agar orangtua memastikan anak mereka fokus untuk menjadi seorang dermawan tanpa mengharapkan apapun.

Misalnya, dengan mengajarkan anak bahwa kita tidak selalu menerima kartu ucapan terima kasih setelah memberi hadiah. Dengan ini, anak akan paham bahwa seorang dermawan berarti memberi tanpa pamrih.

Halaman:
Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com