Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Alasan Dr Faheem Younus "Ngetwit" dalam Bahasa Indonesia

Kompas.com - 18/07/2021, 08:29 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Rupanya, dokter yang menjabat sebagai akademisi dengan status Adjunct Associate Professor di School of Medicine, University of Maryland itu mengawalinya dengan mesin penerjemah Google (Google translate).

Setelah itu, sempat ada orang yang menawarkan bantuan untuk menerjemahkan beberapa tweet menjadi Bahasa Indonesia. Meski sempat menerima bantuan tersebut, ia memutuskan kembali lagi menggunakan Google translate.

"Sekarang saya kembali ke Google translate 100 persen," ucapnya.

Younus menceritakan kerja kerasnya dalam menerjemahkan satu tweet.

Pertama kali, ia akan menerjemahkan kalimat dalam Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, lalu kemudian menerjemahkannya balik ke Bahasa Inggris untuk memeriksa apakah ada kesalahan.

Prosesnya cukup memakan waktu. Untuk itu, ia hanya sanggup mengunggah beberapa tweet Bahasa Indonesia dalam sehari.

Dokter yang menjabat Vice President dan Chief Quality Officer di UM Upper Chesapeake Health itu mengatakan, dirinya tulus mengharapkan yang terbaik untuk Indonesia dan hal ini dilakukan bukan untuk ketenaran pribadi.

Ia bahkan menyampaikan pesan spesial bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, pesan ini adalah satu-satunya kalimat Bahasa Indonesia yang diketahuinya.

"Indonesia akan baik-baik saja, pandemi ini akan berakhir," katanya dalam Bahasa Indonesia.

Baca juga: Faheem Younus, Dokter AS yang Rajin Ngetwit Soal Pandemi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com