Tidak perlu menjelaskan panjang lebar soal kematian, karena pembicaraan itu akan dia mulai duluan nanti, ketika rasa sedihnya mulai mereda.
Jadilah sosok yang bisa dipercaya, karena ingat lagi, ia baru sebentar ada di dunia ini. Masih ada begitu banyak hal yang ia tak bisa pahami, karena belum berpengalaman.
Sosok yang bisa dipercaya tidak hadir dengan wejangan.
Ia adalah sosok yang hadir dengan penuh rasa cinta, pelukan paling hangat di dunia, dan membantu diri mengenal rasa.
Yang kemudian menutupnya dengan, “Adek sedih, ibu tahu. Ibu juga sedih, ibu peluk adek ya, supaya adek nyaman. Memang kehilangan itu rasanya enggak enak sekali, tapi ibu ada di sini kok sama adek. Ibu temani adek, adek temani ibu, kita bareng-bareng ya....”
Mungkin air mata akan semakin deras keluar, mungkin tubuh bisa sampai bergetar.
Namun, percayalah, sejak hari itu, ia percaya bahwa dunia ini tidak kejam karena ada ibu. Karena ada sosok yang akan selalu menemani apa pun yang ia alami dan sosok itu bisa selalu dipercaya untuk melindunginya.
Bukankah itu hakikat menjadi orangtua? Menjadi sosok yang bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan? Sosok tak tergantikan?
Semoga pandemi segera berlalu, semoga kehilangan bukan lagi berita utama yang berseliweran di linimasa kita setiap hari.
Semoga Tuhan melindungi kita semua dan jiwa-jiwa yang harus kembali lebih dulu itu. Aamiin....
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.