Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2021, 13:21 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Setiap tahun selalu membawa gelombang baru tren makanan. Nah, di tahun 2021 ini tampaknya daging nabati (plant-based meat) yang akan tetap bertahan.

Bahkan, beberapa restoran makanan cepat saji di Amerika Serikat mulai menggunakan alternatif ini sebagai salah satu bahan untuk menu makanan vegetarian.

Tetapi sebuah studi baru di Scientific Reports menunjukkan, dalam hal nutrisi, daging nabati tidak benar-benar seimbang.

Para peneliti di Duke University mencatat, ketika kita melihat label nutrisi, jumlah vitamin, lemak, dan protein daging nabati memang sangat mirip dengan daging sapi asli.

Baca juga: Memahami Perbedaan Daging Asli dan Daging Nabati

Namun, dengan menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai "metabolomik", para ilmuwan dapat memeriksa biokimia untuk 18 produk daging nabati, dan menilai metabolitnya.

Metabolit sangatlah penting untuk memberi sinyal antar-sel, serta mengubah makanan menjadi energi, -dan sekitar setengahnya berasal dari makanan.

Para peneliti lantas membandingkan sampel daging nabati dengan daging sapi asli yang diberi makan rumput.

Dari sana mereka menemukan perbedaan yang signifikan hingga 90 persen antara keduanya dalam hal kandungan metabolit.

Baca juga: Olahan ‘Daging’ Nabati Ramah Lingkungan Hadir di Indonesia

Daging sapi asli mengandung 22 metabolit, yang sedikit ditemukan dalam daging nabati, termasuk beberapa asam amino dan vitamin.

Padahal, kandungan ini berperan penting terhadap anti-inflamasi dalam tubuh.

Para peneliti juga mencatat, zat-zat alami seperti asam lemak omega-3, glukosamin, dan creatine ditemukan dalam jumlah yang lebih besar pada sampel daging sapi asli.

Kendati demikian, mereka tidak melarang kita untuk mengonsumsi daging nabati.

Lagi pula, pada kenyataannya produk daging nabati mengandung 31 metabolit yang hilang dalam daging sapi asli.

Ini termasuk vitamin C dan pitosterol, yang merupakan senyawa alami yang ditemukan di membran sel tumbuhan.

Baca juga: 16 Sumber Protein untuk Mereka yang Menjalani Diet Vegetarian

Senyawa ini sangat penting untuk menurunkan kolesterol. Itulah sebabnya mengonsumsi makanan nabati secara teratur disebut-sebut baik untuk kesehatan jantung.

Di sisi lain, -secara umum, itu berarti menambahkan pilihan daging alternatif dapat membantu kita mendapatkan berbagai macam metabolit bermanfaat.

"Kecuali jika kita lebih suka makan hanya makanan nabati, termasuk daging nabati dan hewani dalam diet yang dapat menghasilkan lebih banyak manfaat nutrisi."

Demikian kata pemimpin studi di Duke Molecular Physiology Institute, Stephan van Vliet, Ph.D.

"Meski memiliki perbedaan yang besar, makanan nabati dan hewani bisa saling melengkapi karena memberikan nutrisi yang berbeda," tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com