Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johnson & Johnson Tarik Produk Sunscreen Mengandung Benzena, Apa Itu?

Kompas.com - 20/07/2021, 09:37 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan Johnson & Johnson menarik lima produk tabir surya atau sunscreen di pasar Amerika Serikat (AS).

Penarikan tersebut dilakukan setelah ditemukan kandungan benzena tingkat rendah dan zat-zat karsinogen dalam produk-produk itu.

Awalnya, Valisure -sebuah laboratorium independen, yang memperingatkan keberadaan benzena dalam produk Johnson & Johnson.

Baca juga: Benzena: Pengertian, Penggunaan, dan Turunannya

The Guardian memberitakan,dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan Mei, Valisure mencatat 27 persen sampel mengandung benzena yang dapat dideteksi.

Selain itu, beberapa batch juga mengandung hingga tiga kali batas konsentrasi yang dibatasi oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.

Adapun sunscreen itu semuanya dikemas dalam kaleng aerosol, termasuk empat semprotan yakni Neutrogena–Beach Defense, CoolDry Sport, Invisible Daily Defense and UltraSheer, dan tabir surya Protect + Refresh dari Aveeno.

Produk-produk tersebut juga didistribusikan ke seluruh negeri melalui berbagai pengecer.

"Karena sangat berhati-hati, kami menarik semua produk sunscreen aerosol khusus ini," kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (14/7/2021) lalu.

Baca juga: Kena Kanker Kulit, Brooke Shields Kini Rajin Kenakan Tabir Surya

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), benzena adalah bahan kimia yang sangat mudah terbakar, tidak berwarna, memiliki bau yang manis, dan sering digunakan dalam berbagai produk.

Benzena banyak ditemukan dalam plastik, karet, pewarna, pestisida dan serat sintetis.

Tingkat rendah benzena juga dapat ditemukan di sebagian besar dari emisi industri, pompa bensin, dan knalpot kendaraan.

Penggunaan benzena pada tubuh kita dapat menyebabkan sel berhenti bekerja dan mengakibatkan hilangnya sel darah putih.

Dalam paparan jangka panjang yang didefinisikan CDC sebagai satu tahun atau lebih, benzena dapat menyebabkan leukemia atau pendarahan yang berlebihan.

"Meskipun benzena bukan bahan dalam produk sunscreen kami, itu terdeteksi di beberapa sampel produk. Jadi, sunscreen aerosol yang terkena dampak," ungkap pihak Johnson & Johnson.

Baca juga: Jangan Lupakan Tabir Surya Saat Berolahraga di Luar

Sementara itu, Johnson & Johnson mendesak semua konsumen untuk berhenti menggunakan dan membuang sunscreen tersebut.

Mereka juga telah memberi tahu FDA tentang penarikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com