"Kita perlu melihat makanan secarra keseluruhan, bukan hanya kandungannya," ujarnya.
Baca juga: 4 Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Cuma Makanan
Bahaya yang lebih nyata dari makanan adalah kandungan lemak trans yang tinggi.
Menurut Nissen, lemak trans biasanya tercantum dalam label makanan sebagai hydrogenated oil (minyak terhidrogenasi) atau partially hydrogenated vegetable oil (minyak sayur terhidrogenasi sebagian).
"Jenis lemak ini memang cenderung meningkatkan kolesterol dan risiko penyakit jantung," ujarnya.
Jadi, ketika membeli makanan usahakan untuk mencari tahu kandungan lemak trans dan lemak jenuhnya.
Selain itu, ada aspek pola makan lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, misalnya sumber lemak tak jenuh dan serat.
American Heart Association merekomendasikan pembatasan asupan lemak jenuh dan fokus mengonsumsi makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, protein hewani tanpa lemak, atau sumber protein nabati.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menurunkan Kolesterol Setelah Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.