Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2021, 11:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sakit kepala memang bukan gejala khas suatu penyakit. Namun, sakit kepala sering kali dianggap sebagai gejala kolesterol tinggi oleh sebagian orang.

Apalagi jika gejala sakit kepala disertai badan pegal-pegal.

Namun, benarkah sakit kepala dan badan pegal gejala kolesterol tinggi?

Sayangnya, menurut American Heart Association (AHA), seperti dilansir Everyday Health, bagi kebanyakan orang, kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Namun, ketika kondisi tersebut menyebabkan penumpukan plak di arteri jantung dan penyakit arteri koroner terjadi, gejala seperti angina, nyeri dada, aritmia, dan sesak napas mungkin akan muncul.

Adapun penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang paling umum. Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), banyak orang tak menunjukkan gejala sama sekali, kecuali sudah menderita serangan jantung.

Baca juga: 4 Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Cuma Makanan

Banyak orang merasakan sakit kepala ketika kadar kolesterolnya naik.SHUTTERSTOCK/METAMORWORKS Banyak orang merasakan sakit kepala ketika kadar kolesterolnya naik.

Sementara itu, mengutip pemberitaan Kompas.com, (22/9/2021), sejumlah penderita mengakui mengalami sakit kepala saat kolesterol naik.

Menurut buku 100 Questions & Answers Kolesterol yang ditulis oleh Chairinniza K. Graha, kadar kolesterol tinggi menyebabkan darah yang banyak mengandung lemak jadi mengental.

Kondisi itu menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh darah dan menghambat kelancaran aliran darah.

Selain itu, penumpukan lemak di pembuluh darah juga dapat menyebabkan saluran darah menyempit dan pasokan oksigen jadi berkurang.

Nah, ketika kadar oksigen berkurang, seseorang bisa mengalami sakit kepala atau mengalami badan pegal-pegal.

Namun, sakit kepala dan badan pegal-pegal bukan hanya gejala kolesterol tinggi. Beberapa kondisi kesehatan lain, seperti flu, juga bisa memicu gejala ini.

Baca juga: Benarkah Makanan Tertentu Picu Kolesterol Tinggi?

Pemeriksaan kolesterol

Karena kadar kolesterol yang tidak sehat dalam tubuh sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama di awal kondisi, itulah mengapa penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan rutin.

AHA menyarankan agar kolesterol diperiksa setiap 4-6 tahun sekali, mulai dari usia 20 tahun. Disarankan melakukan pemeriksaan lebih sering jika lebih berisiko. misalnya jika obesitas atau memiliki diabetes.

Dengan begitu, kita bisa mengambil langkah-langkah menurunkan kolesterol tinggi, serta mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke jika angkanya terlalu tinggi.

Baca juga: 4 Faktor yang Dapat Cegah Penyakit Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com