"Karena itu, seorang anak yang berjalan dengan bantuan walker berpotensi berjalan lebih lambat dibanding anak yang diberi waktu untuk belajar berjalan sendiri tanpa bantuan,” tambahnya.
Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2019 membuktikan kata-kata Giuliano, dengan membagikan laporan terkait hal itu.
Terbukti, skor tes perkembangan lokomotif yang lebih rendah terjadi pada bayi yang menggunakan baby walker, daripada mereka yang tidak.
Bagi orangtua yang sibuk dan berharap bisa membuat anak aman sambil melipat baju atau memasak, Giuliano mengatakan ada perangkat stasioner lain yang jauh lebih aman.
Baca juga: Ahli Larang Anak Pakai Baby Walker, Mengapa?
Contohnya, dengan mendudukkan bayi di sebuah kursi tinggi dengan aman,
Opsi lainnya, bisa dengan menggunakan sebuah playpen atau menghalangi ruang gerak bayi dengan baby gate (pintu pengaman bayi).
Kendati demikian, meski kita mengikuti rekomendasi ini, Giuliano meminta agar orangtua tetap memastikan anak ada dalam jangkauan pengelihatan kita.
Lalu, saat menggunakan berbagai alat untuk mengasuh bayi, orangtua perlu memastikan alat itu memiliki ukuran yang pas dengan bayi kita.
“Saat seorang anak bertambah besar dan tinggi, potensi tersandung saat menggunakan alat bermain pun semakin tinggi,” kata Giuliano.
“Seorang anak yang senang bergerak bisa terjatuh jika pinggangnyasangat dekat dengan bagian atas perangkat. Mereka berpotensi menjatuhkannya,” tambah dia.
Jadi, akan lebih baik jika orangtua berkonsultasi pada dokter anak terkait menjaga keamanan anak di rumah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.