Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Aroma Feromon Benar Efektif untuk Memikat Lawan Jenis?

Kompas.com - 21/07/2021, 15:21 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Feromon itu seperti hormon, sejenis molekul sinyal yang diproduksi secara alami di dalam tubuh dan bisa memengaruhi perasaan dan kinerja kita.

Feromon dipancarkan melalui napas, keringat, urin, atau cairan tubuh lainnya. Aromanya diyakini mampu mengubah perilaku anggota lain dari spesies yang sama.

Contoh paling umum ditemukan pada hewan dan serangga. Kebanyakan hewan menandai masa subur dan birahi dengan mengeluarkan feromon, sehingga diketahui oleh pasangannya. 

Bagaimana dengan manusia?

“Molekul tertentu dapat memiliki efek hormonal di dalam diri kita dan orang lain,” kata Shawn Talbott, PhD, seorang ahli biokimia, penulis, dan pendiri Amare Global, sebuah perusahaan kesehatan mental.

Misalnya, hormon oksitosin telah terbukti menyebabkan relaksasi dan hubungan antara orang-orang. Itulah mengapa hormon ini umumnya dikenal sebagai "senyawa kimia pelukan" atau "hormon ikatan".

Lalu, androstenedion adalah feromon lain yang ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dalam keringat pria, dan ini dianggap dapat menarik wanita yang berada di dekatnya.

Baca juga: Pria Sukai Aroma Wanita yang Sedang Bergairah, Benarkah?

Menurut Neurobiology of Chemical Communication, ilmu tentang masalah ini beragam. Tidak semua ahli sepakat tentang keberadaan feromon atau fungsinya pada manusia.

Namun, sebagian penelitian ternyata menunjukkan beberapa efeknya. 

Misalnya, wanita yang mendapat dosis androstenedion dari keringat pria yang dioleskan ke bibir atasnya menunjukkan suasana hati yang lebih baik, fokus, dan lebih tanggap secara seksual, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Facts, Views, and Vision: Issues in Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Health.

Meski begitu, pengaruh feromon pada manusia ini "tergantung situasi" yang berarti bergantung pada faktor pribadi atau lingkungan lainnya.

Baca juga: Aroma Bunga Melati Bisa Hidupkan Gairah Seksual, Ini Alasannya

Walau belum jelas keampuhannya, banyak produk wewangian dan perawatan tubuh yang menggunakannya dan mengklaim khasiatnya.

Sayangnya Food and Drug Administration (FDA) tidak mengatur suplemen atau produk ini sehingga yang dapat dilakukan hanyalah mempercayai kata-kata pabrikan.

"Bahkan jika feromon itu nyata, penting untuk melihat dari mana asalnya," kata Kerry Hughes, seorang ahli etnobotani, herbalis, dan penulis.

"Kita harus mengetahui apakah produk tersebut memang feromon manusia atau tidak, karena beberapa dibuat dari feromon hewan seperti anjing atau babi," katanya.

"Jika benar, maka produk ini hanya akan efektif pada anjing atau babi."

Baca juga: Mencium Aroma Tubuh Pasangan Bisa Bikin Tidur Lebih Nyenyak

Selain itu, ada banyak kendala untuk memproduksi atau mensintesis hormon manusia untuk digunakan dalam parfum.

Itulah sebabnya sebagian besar produk feromon komersial menggunakan senyawa tanaman karena mirip dengan feromon manusia.

Hughes pun menambahkan bahwaferomon dari tanaman ini bisa memberikan efek, tetapi tidak seampuh yang diiklankan.

"Kita tahu bahwa senyawa tanaman, seperti lavender dan chamomile, dapat digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi," kata Talbott.

“Jadi jika stres mengganggu suasana hati dan menekan libido, maka kita bisa menggunakan 'plant pheromone' untuk mengurangi stres. Dengan berkurangnya stres, dorongan seks bisa sedikit meningkat.”

Baca juga: Hirup 8 Aroma Ini, Kamu Bisa Lebih Bahagia

Apakah parfum feromon dapat menarik lawan jenis?

Nah jika ada iklan yang mengatakan feromon bisa membuat seseorang jatuh cinta atau tertarik kepada kita, Talbott mengatakan bahwa ini adalah mitos.

"Pheromone bukanlah zat ajaib yang menyebabkan orang tertarik pada kita, melainkan menandakan semacam kecocokan," kata Hughes.

Jadi, jika seseorang sudah tertarik pada kita, feromon dapat membantu memperdalam ketertarikan tersebut.

Tetapi yang bekerja paling baik adalah feromon kita sendiri, jenis yang diproduksi dari cairan tubuh kita. 

"Kita juga harus tahu bahwa manfaat dari parfum feromon sebagian besar hanya berlaku untuk orang yang memakainya," kata Talbott.

Intinya, produk dari feromon memang tidak akan melukai kita, tetapi juga tidak akan berdampak begitu besar.

Apabila kita merasa nyaman, tidak ada salahnya kita memakainya. Namun, yang perlu diingat, sebaiknya kita tidak terlalu berharap banyak terhadap efeknya.

Baca juga: Untuk Wewangian, Janganlah Terlalu Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com