BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Angkat Keindahan Indonesia, Nonton Tiga Film Ini Juga Bisa Bantu Tingkatkan Imunitas

Kompas.com - 21/07/2021, 16:52 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Memiliki sistem imunitas yang baik menjadi harga mati di masa pandemi seperti sekarang. Pasalnya, imun bertugas melindungi tubuh dari berbagai risiko penyakit.

Ada banyak cara meningkatkan imun. Salah satunya, dengan menonton film, sebagaimana disarankan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam berita Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19: Nonton Film di Rumah Juga Tingkatkan Imunitas

Nah, berikut adalah rekomendasi film yang bisa kamu tonton untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi sekaligus mengobati rindu akan liburan keliling #DiIndonesiaAja.

5 CM

Keelokan alam Bumi Pertiwi memang tak bisa ditampik, bahkan tak ada duanya. Apalagi, jika kamu menyaksikan film 5 CM.

5 CM merupakan film yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Donny Dhirgantoro. Film ini mengisahkan lima orang bersahabat yang memutuskan untuk mendaki puncak Gunung Semeru bersama-sama.

Untuk diketahui, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Sinopsis Film 5 cm, Kisah 5 Sahabat Menaklukan Puncak Semeru

Adapun tokoh tersebut terdiri dari Zarfan (Herjunot Ali), Arial (Denny Sumargo), Genta (Fedi Nuril), Riani (Raline Shah), dan Ian (Igor Saykoji).

Tak hanya memamerkan keindahan Gunung Semeru, film 5 CM juga sarat akan adegan yang menampilkan sisi keramahan masyarakat sekitar kaki gunung.

Secara keseluruhan film ini semakin apik dengan beberapa dialog yang menyisipkan aspek nasionalisme. Salah satunya, ucapan Zarfan.

“Negeri ini indah sekali Tuhan, bantu kami menjaganya. Amin,” katanya.

King

Film King menceritakan kisah perjuangan seorang anak piatu bernama Guntur dan ayahnya, Tedjo dalam meraih cita-citanya menjadi seorang juara bulu tangkis.

Guntur dan ayahnya tinggal di Desa Jampit, sebuah desa di pelosok Banyuwangi, Jawa Timur. Di sini, bulu tangkis bukan sekadar olahraga, tapi juga menjadi hiburan favorit masyarakat setempat.

Baca juga: INFOGRAFIK: Legenda Bulu Tangkis Liem Swie King

Keinginan Guntur untuk menjadi juara bulu tangkis didasari atas kecintaannya kepada Liem Swie alias King, mantan atlet pebulu tangkis terbaik era 1970-an hingga 1980-an yang menjadi idola ia dan ayahnya.

Segala prestasi yang diraih King ternyata membuat Tedjo terobsesi menjadikan Guntur seperti idolanya tersebut.

Berbagai upaya dilakukan Tedjo dengan selalu menularkan semangat kepada Guntur, baik lewat cerita maupun mengajarkan beragam jenis latihan fisik.

Selain jalan cerita yang menguras emosi, lewat film ini, kamu juga akan menyaksikan keramahan penduduk setempat. Tak ketinggalan, pesona alam Banyuwangi pun tersaji dengan begitu apik.

Trinity Traveler

Trinity Traveler menceritakan petualangan seorang traveller sekaligus penulis perjalanan, Trinity (Maudy Ayunda), dalam menyusuri banyak lokasi indah di berbagai negara.

Sebut saja, Filipina, Kepulauan Maladewa, dan Indonesia yang mendapatkan porsi paling banyak dalam film ini.

Untuk set di Tanah Air, sang sutradara Rizal Mantovani memilih Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, serta Pantai Gigi Hiu dan Mahitam di Lampung sebagai lokasi syuting film.

Berkat dukungan penyutradaraan andal, aspek visual film Trinity Traveler benar-benar tersaji tanpa cela. Bahkan, tak menutup kemungkinan kamu juga dapat merasakan ambiens dari set Labuan Bajo, seperti Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pink Beach.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata di Indonesia Favorit Trinity Traveler

Selain mengangkat keindahan alam, film Trinity Traveler juga sarat akan wawasan. Pasalnya, beberapa dialog menyelipkan trivia dari masing-masing destinasi.

Itulah tiga rekomendasi film yang bisa kamu tonton di rumah. Untuk diketahui, menonton film memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jiwa dan pikiran.

Profesor psikologi dari Community College of Southern Nevada, Amerika Serikat, Gary Solomon, mengatakan bahwa film bisa menjadi terapi (cinematherapy) untuk memulihkan masalah motivasi diri hingga depresi.

Selain itu, setidaknya terdapat lima efek positif yang dihasilkan dari menonton film, yakni membantu melepaskan emosi, membuat perasaan lebih bahagia, menjadikan kita untuk lebih memahami kehidupan, melatih fokus, dan memberikan efek kelegaan sementara.

Agar sensasi menonton film semakin seru, saksikan film-film tersebut hanya dari platform resmi. Ingat, menonton secara legal tidak hanya memberikan efek visual dan suara yang maksimal, tapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap karya sineas Tanah Air.

Perlu diketahui, penggambaran bentang alam Indonesia pada tiga film di atas bisa jadi bakal meningkatkan rasa rindumu akan pelesiran. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa terwujud karena kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini masih terbilang tinggi. Karena itu, bersabarlah sampai keadaan kondusif untuk kamu melakukan perjalanan.

Namun, bagi yang terpaksa melakukan perjalanan domestik, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sebut saja, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan masker rangkap dua, menghindari kerumunan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Baca juga: Agar Pariwisata Aman, Kemenparekraf Siapkan Pedoman CHSE

Selain itu, penting juga untuk menerapkan protokol cleanliness, health, safety, environmental sustainability (CHSE).

Untuk diketahui, protokol CHSE merupakan bagian dari program InDOnesia CARE yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dalam program tersebut, Kemenparekraf memberikan sejumlah panduan dan pedoman aman dalam melakukan perjalanan, khususnya perjalanan dengan rute destinasi wisata di Indonesia, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengingatkan semua pihak agar senantiasa mematuhi aturan PPKM Darurat Jawa-Bali yang diberlakukan pemerintah pusat pada 3-20 Juli 2021.

“Dengan usaha dan doa, PPKM Darurat dapat segera kita terapkan dengan baik dan berakhir serta pandemi bisa terkendali dengan baik,” katanya dalam laman resmi Kemenparekraf, Jumat (16/7/2021).

Selain itu, Sandiaga juga menyarankan masyarakat agar mengikuti program vaksinasi Covid-19 agar daya tahan tubuh semakin kuat dalam menangkal virus SARS-CoV-2.

Untuk mengetahui informasi terbaru lain tentang sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, silakan mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel.

Agar imunitas semakin meningkat, jangan lupa ikuti TikTok Hashtag Challenge #DiIndonesiaAja yang berlangsung selama 27 Juni-27 Agustus 2021.

Lewat tantangan tersebut, Kemenparekraf menyediakan hadiah dengan total jutaan rupiah dan merchandise menarik untuk video kreatif yang kamu buat.


komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com