Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2021, 18:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Booka Lingerie - Est. 2020 (@booka_lingerie)

3. Melihat sosok di balik brand

Menurut Sari, salah satu hal yang dipelajarinya selama mengembangkan brand lingerie ini adalah tentang strategi penjualan untuk bidang fesyen.

Jika dulu pemilik brand sering kali hanya berada di balik layar, kini banyak brand -terutama di Amerika Serikat dan Eropa, sudah menunjukkan sosok di balik brand tersebut.

Hal ini, kata Sari, memunculkan sebuah prinsip kedekatan antara brand dan pelanggan.

"Jadi orang akan percaya "ooh ternyata owner-nya si A,B. Apalagi kalau brand perempuan, orang kalau beli produk akan melihat siapa owner-nya."

"Itu juga bisa jadi salah satu tambahan informasi supaya kita percaya dan beli produknya," tutur dia.

Nah, coba perhatikan beberapa brand fesyen ternama yang kita kenal. Apakah sudah menampilkan pemilik atau desainernya?

Biasanya, kita akan semakin yakin dengan produknya jika figur tersebut terlihat merepresentasikan segmentasi produknya.

"Owner juga harus bisa jadi PR, marketing. Jadi lebih dipercaya lah bahwa brand ini betulan ada," tutur Sari.

Baca juga: 5 Tanda Bra yang Kamu Pakai Salah Ukuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com