Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari, 8 Makanan Pemicu Tumpukan Lemak di Perut

Kompas.com - 22/07/2021, 12:14 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua makanan olahan, cepat saji, dan berlemak tinggi merupakan pilihan yang buruk bagi tubuh, terutama pencernaan.

Apalagi, jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan penumpukan lemak dan mendorong peningkatan berat badan.

Oleh sebab itu, untuk mencegahnya, kita harus menghindari beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.

Baca juga: 3 Cara Bebas Perut Buncit Setelah Usia 40 Tahun

1. Karbohidrat sederhana

Memang tidak semua karbohidrat itu buruk. Ahli kesehatan wanita integratif, Aviva Romm, MD mengatakan bahwa karbohidrat kompleks dapat bermanfaat dalam menjaga lemak perut tetap rendah.

Karbohidrat semacam itu dapat ditemui pada ubi jalar, labu, dan beras merah.

"Tetapi masalah yang sebenarnya adalah ketika kita mengonsumsi makanan karbohidrat sederhana yakni produk tepung olahan seperti roti putih atau nasi putih," kata dia.

Menurut dia, karbohidrat sederhana menyebabkan lonjakan gula dan insulin.

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, karbohidrat ini dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, peradangan, dan banyak masalah kesehatan lain.

2. Lemak tidak sehat

Tiga jenis lemak yang tidak sehat dan dapat berkontribusi pada kelebihan lemak perut adalah lemak trans, lemak jenuh, serta lemak omega-6.

Di luar dari masalah perut, lemak-lemak ini juga dapat menjadi masalah bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama lemak trans.

Para ahli di Mayo Clinic pun menjelaskan, lemak trans — yang biasa ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng — dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara itu, Dr Romm menambahkan, lemak berkualitas baik seperti minyak zaitun dan alpukat merupakan pilihan yang sangat ideal.

Lemak ini tidak hanya bermanfaat untuk fungsi sel yang sehat tetapi juga berperan dalam mencegah kita mengonsumsi makanan yang berlebihan.

3. Daging olahan

Meski enak, daging olahan sangat tinggi kalori dan lemak jenuh. Ini tidak hanya buruk untuk perut, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

"Daging olahan sangat sulit dicerna oleh banyak orang dan bisa tinggal lebih lama di usus karena sulit dipecah," kata ahli gizi yang berbasis di Florida, Julie Rothenberg, RD.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com