KOMPAS.com – Bukan hanya mertua yang bisa menyebalkan dan memperlakukan menantunya secara kasar. Terkadang, hal sebaliknya bisa terjadi.
Bayangkan jika putra kita yang sebelumnya menjadi pusat perhatian dan dunia kita, kini hanya bisa berbincang dua kali dalam satu bulan karena istrinya penuh rasa cemburu. Kesal, kan?
Jika tidak menyesuaikan diri dengan baik, menantu bisa menjadi pengontrol, kasar, atau terkadang terlalu cemburu.
Untuk itu, tanganilah menantu pencemburu kita dengan baik dengan memahaminya.
Berikut ini, ada beberapa cara untuk memahami dan menghadapi menantu pencemburu yang bisa kita coba.
Terima dia
Bisa jadi menantu kita berlaku kurang baik karena dia merasa tidak diterima.
Keluarga kita harus bisa memahami dan menerima dia sebagai pilihan putra kita. Buatlah dia serasa berada di rumahnya sendiri.
Ingat, menantu kita rela meninggalkan keluarganya untuk tinggal bersama kita. Karena itu, perlakukan dia layaknya keluarga kita sendiri.
Intinya, sebelum mencari-cari kesalahan dan menghakimi menantu, terima dan pandang dia sebagai anggota keluarga.
Kebaikan, kunci dari segalanya
Hari pertama di tempat baru bisa jadi sangat sulit karena kita harus memahami tradisi dan kebiasaan baru. Hal ini juga pasti dirasakan oleh seorang menantu.
Mungkin saja dia bertingkah buruk karena perubahan ini. Jadi, jangan buat situasi makin sulit baginya dengan berbuat kasar atau menekan.
Jadilah baik dan sopan!
Baca juga: Mengapa Ibu Mertua dan Menantu Perempuan Jarang Akur?
Jadilah sahabatnya