Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2021, 19:44 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NY Times

KOMPAS.com – Orang introvert sering disalahartikan sebagai pemalu, sehingga orang di sekelilingnya sering bingung bagaimana cara berinteraksi dengannya. Terlebih di dunia kerja yang membutuhkan kerja tim.

Padahal, introvert berbeda dengan pemalu. Ada berbagai macam introvert. Memang, ada yang pemalu, Namun, ada juga yang hobi tampil di depan umum tapi tetap membutuhkan waktu sendirian untuk "mengisi" energi mereka, seperti Amy Schumer dan Oprah Winfrey.

Berbeda dengan para ekstrovert yang mendapatkan energi saat berada di tengah orang lain, para introvert justru mendapatkan energi saat mereka sendirian.

Memang ada introvert yang takut akan situasi di mana mereka harus berinteraksi dengan orang yang tidak mereka kenal atau tidak tahu cara bagaimana harus bersikap di depan umum.

Baca juga: Introvert dan Ingin Cari Teman Baru? Begini Caranya

Ciri utama introvert adalah merasa lebih fresh dan fokus saat sendirian. Mereka juga lebih suka bekerja dalam keadaan tenang dibanding dikelilingi rekan kerja di kantor yang sibuk.

Menjadi introvert bukan hal buruk. Namun, mungkin kita butuh cara "khusus" untuk bertahan di dunia kerja yang sibuk dan menghisap banyak energi.

Nah, bagaimana caranya?

Berikut tips agar para introvert bisa bertahan di dunia kerja, seperti dilansir dari The New York Times.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Burnout, Tak Selalu Berhenti Kerja

Ketahui dan tetapkan batasan

Batas diperlukan dalam menjalin hubungan sehat dengan pekerjaan kita, terutama bagi para introvert. Sebagai seorang introvert, mungkin kita akan merasa lelah saat mengikuti terlalu banyak rapat tanpa henti yang membuat kita kehilangan privasi.

Belum lagi suara keras, cahaya terang, dan pekerjaan yang menyita waktu pribadi kita di malam hari atau akhir pekan. 

Setelah mengetahui batasan, kita bisa membuat garis. Salah satu cara paling efektif untuk menetapkan batasan adalah dengan metode “Pace, Place, Space.” Seperti berikut ini:

Ilustrasi rapat virtual. PEXELS/EKATERINA BOLOVTSOVA Ilustrasi rapat virtual.

Atur pace sendiri. Tidak ada yang mengatakan bahwa kita harus bekerja selama delapan jam setiap harinya. Mungkin, kita bisa mengaturnya sendiri dengan membuat sebuah minggu ideal di mana jadwal ketat hanya ada pada dua hari saja, diikuti dengan hari-hari yang lebih santai.

Baca juga: Cara Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Saat Wawancara Kerja

Atau, bisa juga dengan menetapkan metode 9 pagi-5 sore, dan istirahat pada malam hari. Sesuaikan mana yang paling tepat untuk kita.

Lalu, pikirkan posisi (place). Mungkin saja kita bisa bergerak sepanjang hari untuk mencari ketenangan.

Pikirkan apa kita bisa beradaptasi dengan meja kerja di kantor atau harus mencari spot lain yang lebih privat?

Kita juga bisa lho meredam bunyi, cahaya, atau stimulasi berlebih. MIsalnya, dengan menggunakan headphone. Pencahayaan juga bisa diatur, sehingga tidak terlalu menyilaukan.

Atau, jika aplikasi grup chat mengganggumu, matikan notifikasinya selama beberapa jam. Jika perlu untuk berdiskusi dengan manager, maka lakukanlah.

Terakhir, buatlah ruang (space) personal. Banyak introvert tidak keberatan dihubungi lewat email atau teks panjang selama mereka bisa mengendalikan posisi mereka saat membalasnya di waktu luang,

Intinya, menerapkan batasan adalah kuncinya, entah itu membatasi interaksi dengan mengingatkan kolega terkait hari libur atau mengatakan bahwa kita butuh waktu pribadi.

Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Lahir Akibat WFH

Menghadapi rapat

Tidak peduli pekerjaannya, pasti kita akan mengikuti rapat sesekali. Rapat bisa jadi hal menantang bagi introvert agar pendapat mereka didengar atau mereka yang merasa sulit untuk bertahan di sesi brainstorming yang didominasi oleh orang yang berisik. Namun tenang saja, ada beberapa trik untuk menjalani rapat bagi para introvert.

Tetap “masuk” dalam rapat

Tetap berada dalam ruangan dan tahan keinginan untuk “mundur” dan membuat diri tidak terlihat.

Saran Jill Flynn mungkin bisa dicoba: Datanglah lebih awal, duduklah di kursi yang menonjol dan masuklah ke dalam percakapan, meski agak menderita. Tanamkan dalam pikiran kalau ini hanya untuk beberapa menit saja.

Saat rapat berjalan lancar, ungkap pemikiran kita dengan ringkas dan tajam. Kunci untuk melakukan ini adalah dengan berlatih menyampaikan pengamatan yang terdengar kasual dan mendadak. Memproses percakapan dan menawarkan ringkasan verbal ke ruangan juga merupakan cara yang ampuh untuk didengar.

Baca juga: Banyak Peserta Kurang Memperhatikan Isi Rapat Virtual

Follow up

Jika merasa harus berbicara namun belum siap untuk mengatakan opini kita, katakan, “Saya harus memikirkannya kembali. Bisakah saya menyusul?” Lalu, tulislah sesuatu yang menarik dan kirimkan lewat email.

Bicara di awal, namun tidak sering

Bicaralah di awal rapat, meski hanya menawarkan pernyataan sederhana, yang penting tetap buat diri kita “ada” dalam rapat. Hal ini bisa mengurangi tekanan dari diri, membuat kita bisa mendengarkan diskusi tanpa perlu khawatir tentang mengatakan suatu hal yang cerdas.

Pra-rapat

Flynn merekomendasikan kita menguasai rapat sebelum rapat dimulai. Persiapkan diri dan berdiskusi dengan pengambil keputusan atau kolega terkait agenda rapat dan hasil yang diharapkan. Biarkan opini kita diketahui pemimpin rapat sebelumnya, sehingga akan lebih mudah didengar saat rapat berjalan.

Baca juga: Tips Atasi Jenuh dan Cara Lebih Produktif Saat WFH

Menjadi introvert di dunia yang memaksa kita sukses lewat performa memang sulit. Namun, jika kita melihat para pemimpin yang sempat membuat kita terkesan, pasti tidak ada satupun dari mereka yang memiliki sifat sama, selain hidup dengan gaya mereka sendiri.

Intinya, dengan berkali-kali belajar, lama kelamaan kita bisa memanfaatkan kekuatan kita sendiri sebagai introvert dengan berfokus pada hal yang dilakukan sehari-hari, alih-alih fokus pada kesuksesan jangka panjang.

Ingat, tidak apa memiliki batasan dan gaya sendiri. Meski sendiri, yang penting tetap bahagia!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NY Times
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com