8. Seragam Issey Miyake Lithuania (Olimpiade Barcelona 1992)
Bukan hanya The Grateful Dead satu-satunya pihak yang membantu Lithuania dalam partisipasi mereka di Olimpiade 1992.
Perancang busana asal Jepang, Issey Miyake juga menyediakan seragam lipit berteknologi tinggi secara cuma-cuma kepada negara tersebut.
Sebelumnya, Miyake mengaku tidak pernah terlibat untuk mendesain busana bagi tim olahraga di negara asalnya. Pasalnya, dunia olahraga Jepang dinilai terlalu konservatif.
Sementara itu, Lithuania adalah negara yang baru merdeka setelah keruntuhan Uni Soviet pada 1991, dan negara ini menawarkan lebih banyak kebebasan bagi sang desainer untuk berekspresi.
Hasilnya, lahirlah seragam Lithuania yang dibekali kain eksklusif yang dibuat dengan teknik khusus, ritsleting berukuran besar, dan lipatan.
Di bagian belakang seragam tersebut, terdapat lambang lima cincin Olimpiade dalam lima warna.
Sedangkan bagian kerah menampilkan bendera nasional Lithuania yang dapat digulung.
Miyake juga membekali setiap pemain dengan topi baseball berwarna metalik.
"Rancangan Miyake adalah mode yang sedikit memberontak, tetapi juga menampilkan banyak iklan dan kecerdasan," demikian sebuah tulisan yang terpampang di artikel The New York Times.
9. Anti-uniform Burton tim snowboarding AS (Olimpiade Vancouver 2010)
Pada 2006, perusahaan yang bermarkas di Vermont tersebut menciptakan sebuah pakaian dengan mengambil inspirasi dari seragam yang dipakai tim snowboarding AS dalam pertandingan di Turin, Italia.
Empat tahun kemudian, seragam itu dimodifikasi dengan diberi motif kotak-kotak, dipadukan bersama celana jins bootcut usang.
Baik atasan maupun bawahan tersebut dibekali teknologi Gore-Tex.
Jelas bahwa desain seragam tim snowboarding AS yang digarap Burton ini tidak tampak seperti seragam olahraga, melainkan setelan yang biasa dikenakan musisi grunge saat manggung.
Namun, setelan kotak-kotak dengan celana jins ini sangat cocok dengan etos snowboarding.
"Sebagian besar olahraga papan adalah tentang mengekspresikan individualitas, itulah yang membuat olahraga papan keren," kata Greg Dacyshyn, direktur kreatif Burton Snowboards.
"Jadi, segala hal tentang seragam adalah subjek yang sensitif."
10. Kacamata hitam Ed Moses (Olimpiade Seoul 1988)
Tidak hanya kacamata aviator itu saja yang menarik perhatian penonton. Legenda di lintasan lari ini juga bertanding dengan mengenakan rantai emas, kalung, cincin perak, dan gelang.
Di balik penampilannya yang flamboyan, Moses adalah atlet yang tidak diberkahi dengan bakat namun mampu melewati sembilan tahun, sembilan bulan, dan sembilan hari tanpa satu kekalahan.
Pencapaian Moses terasa lengkap usai ia menjabat sebagai ketua Badan Anti-Doping AS (Anti-Doping Agency).
Sebab, saat itu penggunaan narkoba di kalangan atlet meningkat.
11. Seragam basket USA Dream Team (Olimpiade Barcelona 1992)
Olimpiade Barcelona 1992 adalah olimpiade pertama di mana pemain NBA diizinkan berpartisipasi dalam turnamen.
USA Dream Team tidak hanya meraih kemenangan. MJ dan kawan-kawan juga berhasil meriuhkan suasana di Barcelona.
Awak media, fans, dan seluruh pihak memberikan pujian atas upaya yang dilakukan USA Dream Team baik di dalam maupun di luar lapangan.
Hampir 30 tahun setelah Olimpiade 1992, mungkin kita masih dapat menyaksikan ada penggemar basket di luar sana yang mengenakan jersey USA Dream Team.
Pencapaian tim basket Amerika 1992 dan jersey bersejarah yang dipakai para pemain akan selalu diingat oleh publik Amerika, juga dunia.