Menurut Teitelbaum, pada penderita parkinson, penyebab anosmia adalah hilangnya neurotransmiter.
“Yang menarik adalah hilangnya penciuman sebenarnya bisa muncul sebelum gejala kognitif. Hal ini menyadarkan kita akan adanya hubungan antara disfungsi penciuman dan penyakit saraf progresif untuk membantu memastikan diagnosis dan pengobatan lebih dini," katanya.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan panca indra kita akan mulai menurun, termasuk indra penciuman.
Teitelbaum mengatakan, sekitar setengah dari orang berusia 65-80 tahun mengalami kehilangan penciuman yang terukur.
Sementara pada usia 85 tahun, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 75 persen.
Dalam kasus ini, perubahan dalam produksi enzim, kerusakan lingkungan akumulatif pada saraf penciuman, hingga penurunan alami dalam sirkuit saraf berkontribusi pada hilangnya indra penciuman secara bertahap.
Baca juga: Catat, Ini Perbedaan Anosmia Akibat Covid-19 dan Flu Biasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.