Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 17:23 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Jika mengalami gejala flu dan fasilitasnya tersedia, ia menyarankan untuk langsung melakukan tes guna membedakan penyakit yang diderita.

Jika tidak memungkinkan melakukan tes, dokter Ning -demikian dia biasa disapa- mengingatkan pentingnya untuk segera melakukan isolasi mandiri, dan memonitor kondisi kesehatan.

Misalnya dengan mengecek kadar saturasi okisgen dan memantau gejala lain yang muncul.

"Karena Covid bukan flu biasa, bisa memburuk pada 20 persen orang," tandas dia.

Menurut Ning, tidak perlu khawatir akan isu dicovidkan karena pencegahan dini jauh lebih baik daripada lengah.

Baca juga: 8 Penyebab Indra Penciuman Hilang, Selain Covid-19

Khususnya, menghindari terjadinya pemburukan yang tidak terdeteksi dini karena tidak segera melakukan tes atau berkonsultasi ke dokter.

"Prinsipnya, no one safe until everyone is safe," kata dia.

Bedakan flu biasa dengan gejala Covid-19

Banyak orang mengira, Covid-19 harus ditandai dengan gejala flu berat. Faktanya, gejala ringan juga bisa menjadi pertanda seseorang terinfeksi virus tersebut.

Dokter Ning menguraikan, ada setidaknya dua petunjuk yang bisa diterapkan untuk memastikan kecurigaan kita akan infeksi Covid dibandingkan flu biasa.

  • Dirasakan dua minggu setelah aktivitas berisiko

Kita dianjurkan lebih waspada jika gejala flu dirasakan dua minggu setelah melakukan aktivitas berisiko.

Misalnya saja ada kontak erat dengan orang positif Covid-19, terlibat kerumunan, datang ke acara yang melibatkan orang banyak, habis berpergian atau beraktivitas berisiko di zona merah.

  • Gejala muncul bersamaan dengan orang dekat

Kecurigaan akan Covid-19 bisa lebih tinggi apabila kita merasakan gejala flu dirasakan bersamaan atau berurutan.

Khususnya, jika terjadi pada lebih dari dua orang dalam satu rumah atau lingkungan kerja yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com