KOMPAS.com - Ketika kita merasa cemas, tubuh kita merespon dengan cara fisik, seperti telapak tangan berkeringat, gemetar, bahkan sakit perut.
Tidak jarang pula kita merasakan dada berdebar-debar dengan detak jantung meningkat. Keadaan seperti ini disebut palpitasi jantung.
“Saat beristirahat, biasanya kita tidak merasakan atau menyadari jantung kita berdetak,” kata John Bibawy, MD, ahli elektrofisiologi jantung.
“Ketika kita bisa merasakan detak jantung, berarti kita mengalami palpitasi. Terkadang ini terjadi saat berolahraga. Tapi bisa juga jantung berdebar tanpa aktivitas fisik.”
Beberapa orang merasakan palpitasi hingga dada, leher atau tenggorokan, dan ini terasa seperti jantung berdebar-debar, menghentak-hentak, berpacu, bahkan seakan akan meloncat.
Baca juga: Apa Artinya Jika Jantung Berdebar Disertai Cemas dan Sesak Napas?
Apakah kecemasan menyebabkan jantung berdebar kencang?
Rupanya jantung berdebar juga kerap dirasakan saat seseorang mengalami kecemasan.
Perasaan cemas melibatkan respon "hadapi-atau-lari", dan memicu serangkaian peristiwa di tubuh, termasuk pelepasan hormon tertentu.
Para ahli percaya bahwa respon ini sangat membantu dalam peradaban kuno ketika manusia harus berjuang atau lari dari ancaman untuk bertahan hidup.
Di kehidupan modern, respon "hadapi-atau-lari" ini juga muncul, misalnya saat kita harus melakukan presentasi atau bertemu calon mertua. Hormon-hormon yang sama, seperti adrenalin ikut aktif menghadapi "ancaman" baru ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.