KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau usus besar merupakan tumor ganas yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).
Mengutip data dari Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2018 menunjukkan bahwa kanker kolorektal menduduki posisi ke tiga sebagai kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia yaitu sekitar 8,6 persen.
Tak hanya di Indonesia saja, kanker ini ternyata juga menduduki urutan ke empat terbanyak diderita oleh masyarakat dunia.
Namun, kabar baiknya, tidak seperti kanker pada organ lainnya (payudara, paru-paru atau otak), kanker kolorektal ini dapat dicegah dengan beberapa cara.
David Liska, MD, seorang ahli bedah kolorektal membagikan enam cara yang dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, serta menjaga usus besar dan rektum kita bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga: Waspadai, Anemia Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Usus Besar
1. Melakukan screening atau kolonoskopi secara rutin
Mulai dari usia 45 tahun, setiap orang harus menjalani check up kesehatan, termasuk pemeriksaan kolonoskopi (teropong usus). Hal ini disarankan karena di usia itulah risiko kanker kolorektal mulai meningkat.
Jika ada riwayat kanker kolorektal atau polip prakanker lanjut dalam keluarga, kemungkinan kita harus melakukan kolonoskopi lebih awal dari yang biasanya direkomendasikan.
"Setiap kanker usus besar dan rektum muncul dari polip prakanker atau luka prakanker lainnya, dibutuhkan rata-rata 10 tahun untuk polip tersebut menjadi kanker,” jelas Liska.
“Kolonoskopi memungkinkan dokter menemukan dan menghilangkan polip usus besar sebelum itu menjadi masalah.”
Baca juga: 5 Makanan untuk Cegah Kanker Usus Besar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.